2|The Reality

68 7 0
                                    

"Bukan tentang cinta, hanya ingin bertanya akankah aku dan kamu bisa menjadi kita?"

••••

Semilir angin menghembus perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin menghembus perlahan. Melayangkan dedaunan kering yang menyebar di sekitar lapangan disana. Cuaca yang tidak panas tidak pula mendung. Tungkai mungil itu kemudian melangkah kembali, mendekati sebuah gerbang tinggi berwarna hitam dihadapannya.

Murid murid disekolah itu sudah mulai berhamburan untuk keluar. Ya, pulang sekolah.

Ae-ri, gadis berambut sebahu itu hanya termenung dihalte bus. Menunggu bus berikutnya datang. Bukan, bukan karena dia tadi terlambat menaiki bus yang pertama. Namun Ae-ri tidak akan nyaman disana karena para murid yang satu sekolah dengannya banyak memasuki bus itu. Jadi, alangkah lebih baik Ae-ri memilih bus lain saja. Terserah kapan bus itu datang.

Bodoh sekali bukan?

Hanya saja kalian tidak tahu seberapa banyak beban yang dihadapi Ae-ri disana, terutama bisikan bisikan menyebalkan dari teman temannya.

Kalian tidak tahu.

Ah, apa pantaskah mereka disebut sebagai seorang teman?

Kaki mungilnya itu sibuk berayun ayun bersama dengan angin berhembus, surai coklatnya terbang mengikuti arus jalan angin yang sedang menyerbu barat. Ia mengukir senyum kecil.

Dua mata Ae-ri menutup perlahan, membiarkan sensasi udara yang perlahan lahan menusuk tulangnya.

Menginginkan sebuah keheningan damai di iringi deru suara kendaraan yang berlalu lalang, Ae-ri langsung membatalkan niatnya untuk bersantai. Bagaimana tidak?

Seperti sudah mencuci seluruh pakaian namun disaat ingin berjemur air hujan tiba tiba berjatuhan dengan sangat deras. Itu menyebalkan bukan?

Seperti yang dialami Ae-ri sekarang. Baru saja ia ingin menenggelamkan pikirannya pada alam bawah sadar, sebuah cipratan air. Ah bukan, seperti ombak air tengah menghantam ke arah Ae-ri secara tiba tiba.

Matanya terbelalak, melihat tubuhnya sudah basah kuyup terkena cipratan genangan air didepan sana.

Ae-ri lalu mendongak, melihat sekeliling siapa pelaku dari semua ini. Sampai manik matanya menemukan seorang pria mengendarai motor sport hitam melaju didepannya.

Ae-ri sangat geram, ia berteriak ke pelaku agar ia memberhentikan kendaraannya. Namun, nihil. Ia tetap melaju.

Hingga saat Ae-ri mengambil sebuah kerikil kecil yg tepat terlempar mengenai helmnya pria itu langsung berhenti, memutar balikkan motornya untuk menghampiri Ae-ri.

WINTER MAN | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang