1- New Neighbors

1.5K 116 0
                                    

Sebelum mulai membaca alangkah baiknya menekan bintang ★ terlebih dahulu, terimakasih~
____________________________________
Part 1

"Chaewon-ah!!" Chaewon yang tengah serius belajar matematika itu mendesah panjang setelah mendengar panggilan ibunya.

"Wae?!" Tanya chaewon balas teriak. Ia malas sekali harus turun ke bawah demi menemui ibunya padahal ia lagi fokus-fokusnya belajar.

"Cepat kemarii!!!"

Chaewon membuang nafasnya berat, ia memutar kedua bola matanya malas. Tak tertarik dengan ajakan sang ibu di bawah sana. Dengan terpaksa, chaewon pun menutup bukunya dan berjalan pelan menuruni tangga yang langsung menuju ruang tamu dimana sumber suara ibunya berasal.

"Apa, ma?" Tanya chaewon sesampainya di ruang tamu. Ibunya segera menarik tangan chaewon ke jendela.

"Lihatlah!!" Nampak sebuah truk berukuran sedang yang mengangkut berbagai barang rumah tangga di seberang rumah chaewon sana.

Dapat ditebak bahwa itu truk jasa pindahan. Apa seseorang baru saja pindah ke rumah seberang sana?

"Ada keluarga baru yang masuk komplek ini" Mama chaewon heboh sendiri. Dia terlihat sangat senang atas kedatangan tetangga baru yang bahkan belum menyapanya.

Chaewon melirik mamanya dengan kesal, lagi-lagi mama memanggil karena sesuatu yang tak penting.

Lihatlah, tak ada hubungannya sama sekali kedatangan tetangga baru dengan dirinya, bukan? Kenapa mama harus melibatkannya? Toh dia hanya menonton di balik jendela.

"Sudahlah, ma. Aku mau belajar, sebentar lagi uts" Ucapku.

"Tunggu dulu, setelah mereka selesai menaruh barang kita harus menyapanya. Mama kepo keluarga itu di level mana"

Huh, sudah kutebak. Mama selalu saja membandingkan keluarganya dengan keluarga yang lain. Memang sih, kompleks perumahan ini rata-rata diisi oleh orang kalangan atas termasuk keluargaku. Seperti orang-orang yang bekerja sebagai ceo, pengacara, profesor ataupun dokter seperti ayahnya.

Jadi, sudah menjadi hal yang lumrah di kawasan kompleks ini jika sesama tetangga saling pamer dan tak mau kalah. Sama-sama ingin meninggikan martabat dan kehormatan keluarga mereka.

"Ayolah, ma~ untuk apa juga mama tahu" Aku mendesah panjang, merasa frustasi. Tak bisakah mama kali ini saja tak mengurusi kehidupan tetangga lain?

Bagaimana jika tetangga baru itu merasa tersinggung dan menyimpan kebencian terhadap keluarga kami? Kita tak pernah tahu dengan isi hati dan perasaan orang lain. Tentu hal seperti ini hanya membuat masalah dalam keluarga.

"Ohh!! Mereka sudah selesai. Ayoo kita ke sebrang" Mama tak mendengarkanku ternyata. Dia malah sibuk menarikku keluar rumah ketika mobil truk itu pergi. Dengan tergesa aku dan mama menuju rumah seberang dan menyapa seorang wanita yang masih sibuk memeriksa kardus barang miliknya.

--------

"Haloo, selamat sore" Sapa mama dengan senyum lebar, aku pun ikut tersenyum sembari membungkukkan badan sesaat.

"Haloo, selamat sore" Sapa mama dengan senyum lebar, aku pun ikut tersenyum sembari membungkukkan badan sesaat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Philemaphobia [Yunseong x Chaewon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang