Capt 12 ( End )

3K 150 25
                                    

Author.Pov
Hari kedua setelah hari melahirkan Mina. Sekarang, Mina sudah dipindahkan keruang rawat bersama ranjang bayinya

Ranjang bayi?

Ya, Mina masih percaya kalau putranya itu belum pergi meninggalkannya. Bahkan Mina menyuruh orang rumah sakit untuk memasagkan alat pembantu pernafasan

Awalnya orang rumah sakit menolaknya

Kenapa?

Ya, karena anak itu sudah tidak bernyawa, untuk apa dipasangkan alat lagi. Tapi Jihyo-lah orang pertama yang mengiyakan dan mendukung keputusan Mina. Jihyo pun menyuruh anak buahnya untuk memasangkan alat itu pada ponakannya

Hari ini seharusnya menjadi hari pemakaman putra Jimin dan Mina. Jimin langsung mengangkat anaknya dari ranjang dan memberikannya pada Mina agar istrinya itu bisa memeluk anaknya untuk terakhir kalinya

" Mina, ini kamu gendong baby dulu " ucap Jimin memberikan putranya pada Mina. Mina langsung menerima denga senang hati

" Hai sayang " ucap Mina saat sudah menggendong putranya. Dia berucap seakan akan putranya masih bernyawa

" Kok ga buka buka mata sih nak? Mama pengen liat mata kamu loh " ucap Mina lalu mengelus lembut kepala putranya itu

" Mina, sayang. Please, aku mohon sama kamu buat ikhlasin dia ya sayang " ucap Jimin lalu menggenggam tangan istrinya itu

" Aku bakal bantu kamu supaya bisa memgikhlaskan dia. Dia juga udah tenang disana. Aku mau kamu tersenyum bahagia lagi bukan tersenyum terpaksa kayak gini " ucap Jimin

" Gak Jim, dia masih hidup. Aku yakin! " ucap Mina sarkas

" GAK MINA!! DIA UDAH GAK ADA!! " bentak Jimin akhirya. Saat ini, perasaannya hancur melihat istrinya depresi karena putranya itu

" Dia udah gak ada Min. Dia udah pergi ninggalin kita " ucap Jimin dan seketika air matanya luruh

" Enggak....hiks.. " ucap Mina ikut menangis

Junghyo, Lisbam, Mami, dan Papi yang melihat itu. Ikut merasakan aura kesedihan diruangan itu

" Dia gak mungkin ninggalin Mama nya. Iya kan sayang? Buka dong matannya. Buka!! " ucap Mina yang sudah kehilangan kesabaran lagi

" Please sayang. Please. Aku mohon sama kamu. Biarin aku dan yang lain kuburin dia ya. Tolong lah Mina " ucap Jimin

" Seharusnya ini jadi pengalaman pertama aku jadi seorang ibu. Tapi semua harus kembali diundur. Kenapa?! Aku salah apa, hmm?!! " tangis Mina

" Kamu gak salah Mina, aku yang salah! Aku!! " ucap Jimin

" Kamu jadi kayak gini, kita jadi kayak gini, semua karena aku!! Maafin aku sayang. Maaf " ucap Jimin lalu memeluk Mina dan sesekali mencium puncuk kepala istrinya itu

" Jim, biarin aku peluk dia untuk terakhir kalinya " ucap Mina diangguki Jimin

Mina langsung memeluk dalam putranya itu, dia menghirup dalam dalam wangi khas dari putranya, berharap dia akan bisa terus mencium bau khas milik putrany itu

Pelukan itu selesai, Mina masih menatap dalam putranya itu. Hal itu buat Jimin tidak tega untuk mengambil alih putranya

" Mama sayang kamu nak " ucap Mina

" Mama mohon, jangan pernah benci mama sama papa ya sayang. Kamu harus tau, kalau kami sayang sama kamu sampai kapanpun " ucap Mina

Mina langsung mencium bibir mungil milik putranya itu. Setelah itu, dia kembali menatap wajah putranya itu. Menghafalkan wajahnya. Sampai akhirnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Betray You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang