Denis sedang meminum susu coklatnya yang baru ia beli di kantin, sementara kakinya berjalan menuju ke kelas barunya. Kelas 11 IPA 2. Denis melihat kertas yang ditempel di depan kelas barunya. Daftar-daftar nama yang memasuki kelas 11 IPA 2. Sama sepertinya. Matanya terpaku pada satu nama. Nazila Azwa. Ahhhh si gadis Es Batu itu akan sekelas dengannya. Denis tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya jika berjumpa setiap hari dengan gadis itu di ruang kelas yang sama.
Hari ini juga siswa/i memilih tempat duduknya masing-masing. Tiba-tiba seorang wanita dengan keras memanggil namanya. "Denis, sini!". Ujar wanita itu dari tempat duduknya. Denis tahu betul siapa pemilik suara itu. Dengan santai Denis menghampiri arah suara lalu duduk manis menghadap ke depan. Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita dari arah pintu yang akan menuju ke tempat duduknya. Tidak tahu kenapa, Detakan jantung Denis mulai berdebar kencang. Badannya yang tegak jadi gemeteran. Ada apa Denis dengan wanita itu? Kenapa Denis jadi seperti itu? Siapa wanita itu?. Ternyata wanita itu adalah Nazila Azwa. Wanita yang amat ia kagumi. Setiap kali Denis memandang wanita itu, pasti suasana hatinya jadi berubah. Detakan jantung mulai meningkat dan tangannya juga gemeteran. Denis tidak menyangka bahwa hal yang dibayang-bayangi semenjak tadi pagi itu terjadi. Ternyata benar-benar terjadi. Si gadis Es batu itu duduk tepat didepan Denis.
Dua jam berlalu. Semua siswa/i sudah mendapatkan tempat duduknya masing-masing sesuai dengan arahan Bu Fitri. Wali kelasnya. Bu Fitri mengarahkan untuk duduk berpasang-pasangan sesuai dengan kemampuam otaknya. Dimana yang kemampuan otaknya sedikit minim diarahkan untuk mencari teman duduk yang kemampuan otaknya berkualitas. Sebaliknya, yang kemampuan otaknya berkualitas diarahkan untuk mencari teman duduk yang kemampuan otaknya sedikit minim. Supaya apa? Supaya mereka saling melengkapi dan tidak saling mengasingkan. Dengan demikian, guru juga tidak sulit memberi penjelasan kepada siswanya. Mereka juga diarahkan untuk saling membantu satu sama lain. Jika ada pelajaran yang belum bisa dipahaminya, bisa bertanya ke teman sebangkunya sampai benar-benar paham.
"KRING 3X". Suara bel istirahat berbunyi nyaring ditelinga. Suasana kelas mulai sepi. Satu-persatu penghuninya mulai keluar meninggalkan tempat duduknya. Target utama tidak lain adalah kantin. Karena pagi-pagi gini kantin-lah yang mampu merubah suasana hati seseorang. Sehabis dari kantin, mereka semua langsung bergegas untuk mencari tempat ternyaman buat berkumpul. Masing-masing kelompok memilih tempat yang berbeda. Beginilah suasanya ketika jam istirahat. Gemuruh suara dari berbagi macam arah. Suara lelucon dan canda tawaan juga ikut meributkan suasana. Adajuga yang masih suka berlari-larian seperti anak SD. Hampir semua siswa menghabiskan jam istirahatnya untuk bermain-main. Tapi tidak dengan Nazila Azwa. Si gadis Es Batu itu. Nazila tidak tertarik sama sekali. Ia lebih suka menyendiri daripada ditemani. Ia adalah sosok gadis misterius. Menjadi pendiam jika didiamkan dan menjadi galak jika digalakkan. Menjawab jika ditanya dan bertanya seperlunya.***
Sore ini langit tidak memunculkan warna birunya. Senja tidak begitu Indah. Redup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Biru
Teen FictionDia Denis. Remaja berusia 17 tahun yang baru duduk di kelas 11. Denis sosok remaja yang pemalu. Diusianya yang ke 17, untuk pertama kalinya ia merasakan getaran Cinta yang begitu kuat. Namun demikian, Denis tidak sanggup memikul cintanya itu sendiri...