Saling Merindu

17 1 0
                                    

Malam itu, aku begitu merindukannya, tapi aku takut untuk memulai pembicaraan. Aku berkata pada hatinya bahwa aku begitu merindukannya, rindu sekali akan ucapan selamat tidur yang biasa ku terima di setiap malam-malam ku selama beberapa tahun ini, aku tertidur dengan penuh tangis, semesta membentak, menjelaskan bahwa aku pun sudah tak berhak.
Lalu pagi pun aku terbangun oleh alarm bawel yang mengusik tidur nyenyak, disaat aku melihat popout di ponsel ku, ada sebuah pesan bahwa dia merindukan ku. Sontak aku menangis, aku memukul gulingku, aku ingin marah padanya, mengapa ia terlambat? Aku menunggu beberapa hari, menunggu kabarnya hanya ingin tau apa dia benar baik-baik saja setelah semuanya terjadi.
Aku tau ini tak benar, aku tau ini hanyalah sebatas rindu. Suarapun melimpah ruah, saat kalbu ku ingin mengucap "Ya, akupun juga rindu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sisa-sisa KeikhlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang