Dialog November
Wanita itu bingung mengadu pandang
denganmu
yang sekali memberikan mawar kepadanya
Tak hentinya ia berpikir;
lebih baik membunuh:
membenamkan saja pisau dibawah meja itu
tepat ke dasar lambungmu
Ataukah menusuk perlahan jantungmu
dengan cintanya
(2015)
Doa Malam
Seperti kau; tiba dimana daun itu?
hening mengambang ringan dalam aliran
waktu dan rindu
Di tanganmu menyatu belantara yang
gaib baunya, sungai-sungai dan lembah
Menjadi bait menuju kiblat-kiblat malam;
ke atas rahim-rahim surga
Tunggu sebentar dulu, aku ingin
mendengarkan suara yang selama ini
tertahan di leher jenjangmu
(2015)
Perempuan
Dan perempuan menghaturkan
kerinduan pada poros hujan; pada langit
dan sunyi bulan
Dan perempuan luka
Dinyanyikannya kidung sepi, seperti ia
menunggu di simpang jalan
saat gerimis berguguran kemudian
Mengabari bahwa ada yang mati dalam
hatinya ketika surat tak bertanggal di
tangannya itu tak sampai kemanapun
Selamat malam.
(2015)
Skenario 1
Setelah lama bersitegang kita dengan
waktu, tak satupun dari kita mengerti
Entah apa yang ada dibalik jalan
maupun sungai ini
Hanya gemericiknya menulikan telingaku
untuk berenang
dan tenggelam di dasarnya
(2015)
Skenario 2