Chapter 1

2K 184 30
                                    

Seorang wanita berusia sekitar dua puluh delapan tahun berjalan tergesa sambil menggandeng seorang anak laki-laki yang berusaha mengimbangi langkah wanita itu.

"Eomma, sebenarnya kita akan kemana?" tanya anak laki-laki itu kepada wanita yang ternyata adalah ibunya.

Wanita itu tidak menjawab, dia hanya terus melangkah tanpa mempedulikan pertanyaan dari sang anak.

"Eomma..."

"Hunie, nanti saja bertanyanya ya, karena kita harus cepat sampai."

"Iya, tapi sampai kemana Eomma?"

"Ke rumah teman Eomma."

"Kita akan menginap? Kenapa banyak sekali barang yang kita bawa Eomma?"

Wanita itu masih tidak menjawab.

"Eomma..."

"Apalagi Hunie?" wanita itu kini terlihat kesal.

"Bisakah jalannya pelan-pelan? kaki Hunie sakit karena mengikuti langkah Eomma yang cepat." adu anak itu sambil menunduk.

Ucapan Sehun membuat langkah Minyoung terhenti.

Minyoung kemudian bergerak kearah Sehun dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Sehun.

"Maafkan Eomma, Hunie." Sehun menatap polos sang ibu dan mengangguk.

"Tidak apa-apa Eomma. Apa rumahnya masih jauh?" tanya Sehun kembali.

"Masih sedikit jauh, Hunie sudah tidak kuat? Mau Eomma gendong?" Sehun menggelengkan kepalanya.

"Hunie sudah besar, akan berat kalau Eomma menggendong Hunie."

Minyoung menatap sendu wajah putranya itu.

"Hunie..." ujarnya sambil membawa Sehun kedalam pelukannya.

"Hunie sayang Eomma kan?" Minyoung merasakan anggukan kepala Sehun dalam pelukannya.

"Apapun yang terjadi, Hunie harus mengingat satu hal..." Minyoung menjeda kalimatnya dan melepaskan pelukan antara dirinya dan anaknya.

"Jika ada orang yang paling menyayangi Hunie di dunia ini, itu adalah Eomma. Kau harus tahu kalau Eomma sangat-sangat menyayangi Hunie." ucap Minyoung sambil menangkup wajah Sehun.

"Eomma..."

"Hunie harus jadi anak yang baik dan bisa menjaga diri dengan baik, ehm?" Sehun mengangguk membuat Minyoung mengecup kening sang anak lama.

Meskipun sebenarnya Sehun tidak mengerti, ada apa sebenarnya dengan sang ibu.

***

Setelah dua puluh lima menit berlalu, kini Sehun dan ibunya sudah sampai di sebuah bangunan besar yang lebih mirip istana.

"Eomma, ini rumah teman Eomma? Besar sekali rumahnya." ujar Sehun takjub melihat bangunan itu.

"Iya Hunie, kau suka jika tinggal disini?" dengan polos Sehun mengangguk

Bagaimanapun, Sehun masih berusia lima tahun, anak mana yang tidak senang jika tinggal di rumah bak istana.

Pintu gerbang itu terbuka secara otomatis.

Setelah Minyoung sampai, penjaga rumah itu seperti mengintrogasi Minyoung, bahkan sampai harus menyerahkan tanda pengenal miliknya.

Itu wajar, melihat rumah ini sangat megah bahkan ini bisa disebut mansion.

Setelah pintu gerbang itu dibuka, Sehun semakin takjub melihat halaman rumah itu yang sangat luas.

[3] La FauteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang