Chapter 5

896 122 12
                                    

Brak

Seseorang membuka pintu secara kasar, membuat semua orang yang ada di dalam terkejut dan melihat ke arah pintu yang kini terbuka.

Lee Geum.

Ternyata anak itu yang membuka pintu.

Dengan tampilan yang seperti preman dan dua orang yang dibelakangnya, ia memasuki kelas dan menuju salah satu meja.

"Kerjakan!" Ucapnya sambil melemparkan buku ke wajah anak itu.

Sehun.

Yang mendapat lemparan buku tersebut mendongakkan kepalanya. Ia terkejut, jelas saja karena Geum melemparkan bukunya cukup keras ke wajahnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau mau menantangku?" Dan Sehun menggeleng panik.

"Kalau begitu, CEPAT KERJAKAN!" Ucap Geum sambil menggebrak meja kemudian berlalu menuju mejanya sendiri.

Sehun hanya bisa pasrah, sementara teman-temannya yang lain nampak tidak peduli.

Kalau saja ada Jungyeon.

Tapi, kemana anak itu? Kenapa belum datang.

Sehun menatap kursi di sebelahnya.

Ya, kini Sehun dan Jungyeon menjadi chairmate. Meskipun awalnya ragu, namun melihat semua kerja keras Jungyeon yang sangat gigih untuk menjadi temannya, akhirnya Sehun luluh. Meskipun belum banyak terbuka kepada Jungyeon.

Setidaknya, kini ia tidak sendiri.

Karena Jungyeon menemaninya saat makan siang di atap, mereka juga pulang bersama menaiki bus, dan beberapa kali Jungyeon mengajak Sehun untuk ke restoran Eommanya sekedar untuk membantu melayani pengunjung atau membuat ribut disana.

Mengingat itu, Sehun terkekeh kecil.

"Kau begitu merindukanku, ya? Sampai jadi tidak waras begini?"

Sehun mengalihkan pandangannya. Ia melihat Jungyeon yang baru datang dan tersenyum.

"Wah, kau benar-benar sudah gila." Ucap Jungyeon sambil mendudukkan dirinya di kursi sebelah Sehun.

"Kenapa baru datang?" Tanya Sehun mengabaikan ucapan Jungyeon.

"Aku bangun terlambat, hampir ketinggalan bus jika aku tidak mengejarnya."

"Ck."

Jungyeon hanya tersenyum tanpa dosa sambil mengeluarkan bukunya.

"Sehun..."

"Hmm?"

"Aku lihat pr mu, ya?"

"Kau ini! Aku kan sudah bi--"

"Ini yang terakhir, aku janji.." Mohon Jungyeon.

"Kau bilang yang kemarin juga terakhir."

"Kau tidak kasihan padaku? Aku sudah kesiangan, lelah mengejar bus dan lari kesi--"

"Cepat kerjakan!" Potong Sehun sambil memberikan bukunya pada Jungyeon.

"Sehunie yang terbaik!"

"Huh, untung saja pelajaran Cha Songsaenim terakhir."

"Ck" Sehun kembali berdecak dan menatap malas Jungyeon yang kini mulai menyalin jawaban Sehun, kemudian kembali mengerjakan tugas milik Geum.

***

Kring

Bel istirahat berbunyi, membuat siswa berhamburan menuju keluar kelas.

Sama hal nya seperti Sehun dan Jungyeon yang sudah siap membawa bekal mereka untuk menuju atap.

[3] La FauteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang