SANDIWARA CINTA ✔

Lembar 1

Judul : Sandiwara Cinta ( 1 of 3 )
Plot cerita : ayrafa
Karakter Utama :
○ Hyuuga Hinata
○ Uchiha Sasuke
○ Sabaku Gaara
○ Yamanaka Ino
○ Haruno Sakura

Nama tokoh didalam cerita sepenuhnya milik Masashi-sensei sedang ide cerita milik saya.

Typo, kata-kata kasar, dan bahasa tidak sesuai EYD.

Selamat membaca

🍃🍃

"Aku mencintaimu... dengan secukupnya. Aku tak mau mencinta terlalu dalam karena sakit yang kan kurasa pun semakin dalam. "

🍃🍃

Awal pertemuan mereka tidaklah begitu berkesan. Hanya sapaan basa-basi yang saling dilempar. Maklum saja, saat itu keduanya baru saling kenal dan tengah bersaing untuk bisa masuk ke perguruan tinggi yang mereka pilih.

Mereka sama-sama tak memiliki kenalan di tempat ini. Pemuda bertubuh jangkung tersebut dengan kikuk memulai obrolan pada gadis manis yang baru dikenalnya. Pembicaraan mereka mengalir begitu saja. Diskusi kecil yang mereka lakukan disela pergantian materi ujian berujung saling bertukar nomor telepon.

"Apa kamu berhasil menyelesaikan semua soal tadi ?" Tanya si gadis penasaran.

Anggukan dari lawan bicara membuat gadis cantik itu tanpa sadar mengembungkan pipinya.

"Bagaimana denganmu ?"

"Tiga soal tak terjawab." Ia tak menutupi ketidakpuasannya.

"Tidak perlu kecil hati. Siapa tahu semua soal yang kau kerjakan benar semua." Hiburnya.

"Hm."

Seulas senyum terukir menggetarkan hati yang lama tak merasakan degup aneh itu.

"Kuharap kita bisa satu kampus." Harapnya. "Kuharap juga begitu." Jawab sang gadis.

Setelah menyelesaikan semua sesi ujian dua sejoli saling berbincang sebentar. Lalu pemuda dan pemudi tersebut saling berjabat tangan sembari mengucapkan salam perpisahan.

"Sukses untukmu." Ujar gadis berkucir kuda tersebut.

"Begitu juga denganmu." Sahutnya ramah. "Tak apakan jika aku menghubungimu ?" Tanyanya sekali lagi.

Gadis berkulit putih pucat tersebut mengangguk.

"Semoga kita bertemu di kampus yang sama. Sampai jumpa, Hinata..."

"Semoga.... Sampai jumpa, Sasuke.."

Usai mengatakan kalimat perpisahan mereka berbalik dan saling memunggungi. Dua pasang mata berbeda warna tersebut menatap lurus lalu dilangkahkan kaki mereka menuju arah berbeda.

Tanpa mereka ketahui.
Tanpa mereka sadari.
Di wajah rupawan itu tercetak senyum merekah bercampur bertalu-talu degup jantung.

"Jika pun harapan kita tak tergapai. Kuharap Tuhan memiliki cara lain untuk mendekatkan kamu padaku." Gumam Sasuke.

Sedang Hinata bergegas menghampiri pria paruh baya yang dengan senang hati mau menunggunya.

"Ayah." Hinata berlari kecil menghampiri sang ayah.

Senyum yang jarang terlukis di wajah datarnya muncul. Ia sambut putri bungsunya dengan usapan sayang. "Kamu sudah berusaha keras, Hinata." Kata Hiashi, nama ayah Hinata.