KIM JONGHYUN SARANGHAE

SHINee Part 4

Qiqi POV

Dia menyebalkan sekali, aku kan hanya bertanya dari mana dia mengenal Aharaa eonie. Aku hanya bisa mengerutu dengan bahasa indonesia agar dia tidak tau apa yang aku katakan. Aku melanjutan pekerjaanku rasanya lapar sekali.

"Qiqi-ya berapa umurmu?"

Taemin yang imut itu bertanya padaku, astaga dia sangat imut.

"Aku lahir tahun 1994 kalo di indonesia umurku 20 tahun kalo di sini aku 21."

"Wah kita hanya beda satu tahun saja ya? berarti kita bisa berteman."

"Ne Taemin-ssi."

"Kau tidak usah seformal itu denganku, kita kan seumuran walau aku lebih tua darimu eehhmm kalo begitu kau boleh memanggilku Oppa."

Taemin baik sekali aku suka padanya.

"Ne, Taemin Oppa."

Aku melihat kearah Jonghyun, kenapa mukanya seperti itu? apa yang dia pikirkan.

"Apa kau sudah makan Qiqi-ya? Wajahmu pucat sekali?"

Onew-ssi bertanya padaku, dia sedang makan ayam goreng kesukaannya saat ini.

"Belum Onew-ssi, pagi ini aku kesiangan jadi tidak sempat makan, tapi tidak apa-apa aku bisa menahannya."

"Kau bisa sakit nanti, kau bisa panggil aku Oppa juga, aku tidak keberatan dengan panggilan itu."

"Aku makan nanti saja Onew Oppa, pekerjaanku masih banyak."

"Makanlah sebentar Qiqi-ya, aku memasak sup hari ini cicipilah."

"Nanti saja Key-ssi."

Tangganku ditarik oleh seseorang, ternyata yang menarikku adalah Minho-ssi member paling tinggi di Shinee.

"Apa yang kau lakukan Minho-ssi?"

"Kau harus makan, aku tidak ingin kau sakit dan satu lagi, panggil aku Oppa saja, arrachi?"

"Ne baiklah, aku cuci tanggan dulu."

Saat aku mencuci tangan, Key-ssi menyuapiku satu sendok sup.

"Buka mulutmu cicipi dulu, lalu kau katakan padaku apa ada yang kurang?"

Aku membuka mulutku, lalu merasakan sup buatan Key rasanya enak tapi sedikit kurang garam.

"Masih kurang sedikit garam Key-ssi."

"Baiklah dan panggil aku Oppa oke."

Key tersenyum sangat manis padaku, mereka semua sangat baik padaku, tapi hanya Jonghyun yang diam saja sambil menonton tv dengan exspresi yang sangat aneh.

Jonghyun POV

Kenapa mereka jadi mendekati Qiqi seperti itu, aku sangat cemburu dengan mereka berempat. Apa-apaan mereka, aku juga ingin di panggil Oppa, tapi aku malu. Aku harus mempertahankan harga diriku saat ini, aku sangat kesal melihat Qiqi dekat dengan mereka.

"Kapan pekerjaannya akan selesai kalo kalian menyuruhnya terus-terusan makan?"

"Ne aku akan melanjutkan pekerjaanku sekarang, gamsahabnida Key Oppa masakanmu sangat enak."

Dia melanjutkan pekerjaannya, aku sedikit lega karna dia tidak dekat-dekat dengan empat orang itu.

"Qiqi-ya aku akan membantumu, kitakan teman."

Apa-apaan Taemin dia mau membantu Qiqi, dia sangat mengesalkan sekali. Rasanya aku ingin marah sekarang.

"Taemin-ah!!"