Story 3: One Day (Part 2)

1K 144 23
                                    

Story 3: One Day (Part 2)

Afternoon (1/2)

Han Seungwoo × Choi Byungchan

Part 2 of In The Morning
Young Master x Butler AU

🍑🍑🍑

Seungwoo sedang tidak dalam moodnya sama sekali. Dirinya sedang kesal, ralat -marah. Setelah mengganti baju seragamnya dengan baju rumah, lalu turun dari lantai dua rumahnya menuju ke lantai bawah.

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda?" Tanya seorang wanita paruh baya yang langsung menghampirinya.

"Bibi bisa tolong antar camilan ke kamarku? Tapi aku ingin Byungchan yang mengantarkan, ada yang ingin aku tanyakan padanya." Jawab Seungwoo sambil tersenyum ramah.

"Baik tuan, Byungchan baru saja pulang akan saya sampaikan padanya." Balas wanita paruh baya itu, Bibi Choi -Ibu Byungchan.

Pemuda tampan itu kembali ke kamarnya, langsung mendudukkan dirinya di sofa. Menunggu si manis datang.

Kalau kalian menebak bahwa yang menyebabkan dirinya marah adalah Byungchan, maka jawabannya hampir benar. Karena selain Byungchan, Seungwoo juga marah kepada Jinhyuk -teman sekelasnya.

Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah kenapa.

Kenapa Seungwoo marah pada Byungchan dan Jinhyuk?

Seungwoo ingat sekali kalau dirinya sudah menyuruh Byungchan untuk pulang ke rumah bersamanya. Jangan lupakan kalau hukuman pemuda manis itu belum berakhir, yang artinya Byungchan harus menuruti semua perintahnya. Mereka berangkat bersama, harusnya pulang juga bersama, bukan?

Tapi Byungchan pulang dengan Jinhyuk, berdua saja. Naik motor milik Jinhyuk.

Seungwoo melihat dengan matanya sendiri ketika sedang menunggu Byungchan di dalam mobil, di depan gerbang sekolah. Bahkan Seungwoo saja tidak pernah berangkat atau pulang berdua saja dengan si manis, karena ada Tuan Kang -supir pribadinya.. Apa Byungchan lebih suka naik motor? Apa dirinya harus membeli motor juga, yang keluaran terbaru, yang lebih mahal dan keren dibandingkan milik Jinhyuk?

Cklek

Lamunannnya terhenti saat mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Diikuti dengan masuknya si pemuda manis yang menjadi sumber kemarahannya -atau yang lebih tepat, sumber kegalauannya.

"Ini camilan yang anda minta, saya permisi-

"Siapa yang bilang kau boleh keluar, Tuan Choi?"

Ujar si pemuda tampan yang seketika langsung menghentikan langkah pemuda manis itu.

"Maaf atas kelancangan saya."

Seungwoo menatap pemuda manis di hadapannya. "Kenapa menunduk?"

"Maafkan aku."

Si manis mulai membalas tatapan tuannya yang terlihat kesal. Ayolah, ia juga sangat ketakutan saat ini. Dirinya tau jika alasan dari tatapan itu adalah kesalahannya.

"Aku menunggumu, tapi kau pulang dengan orang lain."

Ketus dan menyindir.

"Maafkan aku, aku yang bersalah."

Byungchan akui kalau dirinya memang lancang. Seungwoo itu tuannya, harusnya ia mematuhi perintah tuannya itu meskipun tidak ada hukuman sekalipun. Ibunya selalu berpesan agar ia rela melakukan apapun untuk keluarga ini. Keluarga Han adalah satu-satunya keluarga yang berbaik hati menampung keluarganya, mulai dari kakeknya yang dulu tidak punya tempat tinggal dan sebatang kara, sampai dengan dirinya saat ini. Bahkan mereka menyekolahkannya -yang hanya seorang anak dari pelayan, di sekolah yang sama dengan anak kandung mereka. Byungchan harusnya bersyukur bukan?

Colorful <seungchan>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang