Chapter 43 part 1 (bagian Forth)

1K 47 9
                                    

A/N...

Haiiiiiii para pembacaaaa!!! Sudah lama sekali kita tidak berjumpa? apakah masih ada yang menungguku untuk melanjutkan cerita ini?

Pertama sekali, izinkan Aku mengucapkan kata maaf karena menghilang terlalu lama. percayalah, dunia kerja tidak semudah yang kubayangkan!

kedua, terimakasih bagi para pembaca yang masih bersedia menungguku untuk melanjutkan karya ini. Bahagia sekali saat Aku tahu pembaca karyaku bertambah. Apa ini karena seri filmnya sudah keluar? Apa ada yang ikut nonton denganku?

aku sangat-sangat berterimakasih jika masih ada yang mau membaca karya ini meskipun filmnya sudah tayang. (ngomong-ngomong, aku juga nonton, meskipun menurutku chemistrynya kurang, tapi tidak jelek juga. bagaimana menurut kalian?)

terakhir, aku akan berusaha untuk tetap update setiap minggunya. jangan lupa vote dan komen ya!! senang sekali membaca setiap komentar yang masuk dalam karyaku!!

happy reading!! :)

::::::::::::::::::::::::::::::::::::

" I Already Have a Wife"

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Forth Pov

Semua seperti mimpi...

Aku dan Beam bepergian ke luar kota – dan tidak ada yang mengganggu privasi kami. Hanya ada kami berdua di dalam mobil saat ini. Maksudku, sebenar-benarnya hanya aku dan dia. Bukankah ini hebat? Haruskah aku bersorak? Wohooo!!!

Kejadian seperti ini saja sudah berhasil membuatku gila.

Baiklah. Aku tahu aku berlebihan... Bus kampus yang membawa anggota baru teknik berada di depan kami.

Bagaimana mungkin perjalanan ini bisa dikatakan berdua saja, huh? (Tidak bisakah kalian berkendara pelan sedikit atau paling tidak buatlah bus itu berjalan sepelan mungkin? Shoo! Shoo!!!)

Beam lebih banyak diam disepanjang perjalanan ini. Dia sibuk melihat keluar jendela, entah apapun itu yang bisa ia tangkap dengan matanya. Apa dia merasa bosan? Entah sudah berapa kali dia menyesuaikan volume player mobil ini atau sekedar menukar lagunya. Kemudian saat ia merasa puas, ia kembali menaikkan volumenya. Lalu kembali melihat keluar jendela setelah ribuan kali.

Tapi, apapun itu, ayolah. Fakta bahwa dia hanya berjarak beberapa inci dariku?

Itu saja mampu mengalirkan kebahagiaan di dalam diriku!

Aaaaarrrrgghh!!!

Aku tidak bisa melihat ke arahnya dengan baik dalam posisiku saat ini. Hingga tidak mampu membaca ekspresinya entah dia merasa bosan atau dia sedang memikirkan sesuatu.

Playlist yang diputar sejak tadi telah berakhir dan kembali memutar lagu dari awal. Sebab itulah kuputuskan untuk mencolokkan flashdiskku yang berisikan lagu-lagu favoritku di dalamnya... Beberapa saat kemudian, Lagu rock Thailand diputar bergema memenuhi ruangan.

Tiba-tiba Beam mendesah, "membosankaaan..!"
"Kau mendengarkan musik semacam ini rupanya? Seleramu cukup berat, huh..." Aku tidak tahu Beam menyukai genre musik apa, tapi aku menyukai musik rock.

"Kamu tidak suka musik semacam ini?"

"Aku masih mau mendengarkannya, tapi jika harus memilih, aku lebih memilih untuk mendengarkan musik jenis lainnya." Dia menarik keluar USB milikku dari player dan menggantinya dengan kabel USB miliknya yang tersambung langsung dengan handphonenya. Seketika lagu mellow yang lebih nyaman di dengarkan oleh telinga diputar.

2 moons Book 3 TerjemahanWhere stories live. Discover now