Chapter 43 Part 2 (Bagian Forth)

834 46 11
                                    

Credits to Chiffon_cake for the original story

I Already Have A Wife 2

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Forth's PoV

Rasa sakit dan ngilu adalah hal pertama yang kurasakan begitu kesadaranku kembali. Meski entah bagaimana akupun tidak mengerti. Aku bisa mendengar banyaknya suara yang saling bersahut-sahutan di sekitarku. Ada beberapa teriakan dan histeris, tapi Aku berhasil menangkap beberapa kata yang diucapkan oleh orang-orang.

"Beam, kau harus tenang!" Aku bisa mengenali suara ini.

"Ini semua salahku. Harusnya Aku mendengarkannya sejak awal." Panik dan ketakutan tergambar jelas dari getar suara yang familiar ditelingaku.

"Berhentilah terlalu khawatir, Dokter Beam. Aku yakin A'Forth tidak akan menyalahkanmu sama sekali atas kejadian ini."

"Bagaimana bisa Aku tidak khawatir? Aku menyaksikan dengan jelas apa yang terjadi. Puing-puing itu menghantam kepala Forth keras. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada kepalanya? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang salah dengan otaknya? Tidak ada orang lain yang patut disalahkan selain Aku, Sharp!"

"Beam. Kau benar-benar harus tenang."

"Semua ini karenaku. Aku yang salah!"

Apa yang terjadi?

Hal terakhir yang kuingat adalah suara keras yang memekakkan telingaku. Dan kemudian Aku kehilangan kesadaran. Apa sesuatu menghantam kepalaku? Sosok orang berpakaian putih berdiri di sampingku tertangkap oleh penglihatanku begitu Aku berhasil membuka mataku.

Kurasa dia dokternya.

"Kau sangat beruntung. Kau diberkati dengan kepala yang keras. hasil tes menunjukkan sama sekali tidak ada kerusakan pada tengkorak kepalamu maupun pendarahan dalam, hanya luka. Tidak perlu khawatir, lukanya sudah dibersihkan dan dibalut. Aku akan menuliskan resep obat untuk membantu lukanya agar cepat sembuh. Aku juga akan menyiapkan laporan kepuanganmu dalam beberapa menit."sahutnya.

Aku mengumpulkan seluruh tenagaku dan mencoba untuk bangkit dari atas kasur (syukurlah aku masih punya tenaga). Ku tebak aku pasti dibawa ke rumah sakit terdekat berdasarkan pemandangan familiar yang tampak dari jendela.

Percakapan yang kudengar barusan pasti berasal dari luar ruangan tempatku berada. Dan aku tahu orang itu adalah Beam dan Sharp yang berbicara.

Huft....

Mau berapa lama kau menyalahkan dirimu Beam sayang?

Pintu kamar terbuka menunjukkan orang yang kurindukan hadir di depan sana.

Beam melirik cepat ke arahku sebelum ia berbicara sesuatu dengan dokter. Mereka tampak berdiskusi akan suatu hal sebelum akhirnya sama-sama pamit.

Beam berjalan pelan menghmapiriku setelahnya.

Aku tersenyum ke arahnya. Sinar matanya menyiratkan ketegangan yang artinya ia masih sangat khawatir padaku. Sebab itulah aku menatapnya dengan teduh dan penuh cinta. Kuyakinkan padanya dengan suara tenang dan rendah saat berbicara padanya.

"Semua ini bukan kesalahanmu. Semuanya hanya kecelakaan. Mungkin pekerjaanmu memakukan semua paku itu memang tidak sempurna, tapi sekali lagi, Aku tahu bukan itu yang kamu inginkan. Beruntung hanya Aku yang terluka karenanya. Sebab jika itu dirimu, Aku akan menyalahkan diriku seumur hidupku jika sesuatu terjadi padamu."

Beam menghela napas, ia masih bertahan dalam diam. Tanpa bersuara apapun, ia duduk disampingku. Menatapku dengan mata yang dipenuhi rasa bersalah.

2 moons Book 3 TerjemahanWhere stories live. Discover now