Di atas awan,
Lelembut hujan kesana kemari,
Menjentikkan ara, mengusap sanubari di atas mimpi,
Lalu timbul tenggelam bersama mentari.
Di tanganku segenggam pasir waktu,
Diwarnai butiran-butiran romansa abadi,
seolah memaksaku merogoh kembali kenangan masa lalu,
Mengecup, mengulur kembali,
Rona senja yang dulu.
Kukibaskan bisikan malam,
Derita kalbu pun telah berakhir!
Segaris hitam noda cela,
Hingga sejumput angan dalam cerita.
Ya, Itulah Aku, Si pemberi rona dalam cerita.
-Ree.

YOU ARE READING
Rona Dalam Cerita
PoesíaHanya sekumpulan cerita yang terkadang bisa menggugah selera makan. Terkadang bisa manis, terkadang juga bisa pahit, tergantung bagaimana cara kamu melihatnya.