Masalah

32 5 1
                                    

Budayakan Vote sebelum atau sesudah membaca. Segera beritahu apabila typo terdeteksi.

***

Mungkin bagi setiap orang, Rumah adalah tempat terbaik dari semua tempat yang ada.
"Rumahku Istanaku" begitulah istilahnya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang remaja bertubuh kekar dan tinggi yang tengah duduk dibawah sinar bulan purnama.

Remaja berambut coklat acak-acakan itu sedang menikmati kopi hitam panas yang ia beli dari pedagang kaki lima yang lewat, sambil melihat kendaraan yang berlalu lalang dijalanan dari bangku jalan yg ia duduki itu.

Akash Raditya, anak yang berasal dari keluarga yang kurang mencukupi. Ayahnya yang bernama Petra Raditya seorang laki-laki yang telah dipecat dari pekerjaannya dua tahun lalu karena melakukan kesalahan besar pada pekerjaannya yang sekarang membuatnya menjadi pengangguran. Ibunya bernama Sri Handayani seorang penjual kue keliling, ia berjualan demi mencukupi kebutuhan anaknya. Karena ekonominya yang lemah membuat keluarga Akash menjadi tidak harmonis dan selalu bertengkar satu sama lainnya. Itulah yang membuat Akash selalu kabur dari rumahnya.

***

Pagi telah tiba, Akash mulai berjalan santai menuju sekolahnya. Dengan menggunakan kaos olahraga beserta celana training dan sepatu conferse yang ia bawa ke dalam tasnya saat ia kabur dari rumahnya tadi malam.

Akash berangkat ke sekolah pada jam delapan pagi, sementara pelajaran sekolah sudah dimulai pada jam tujuh pagi.

"Udah gue duga, pasti telat lagi gue" Ucap Akash sambil melihat ke arah gerbang yang sudah tertutup rapat.

Akash terkejut saat melihat seorang gadis yang tengah menyandarkan dirinya sambil berjongkok digerbang yang sudah tertutup rapat itu.

"Tumben banget ada orang lain yang telat selain gue" Ucap Akash sambil mendekati gadis itu.

Akash pun mengajak gadis itu untuk mengikutinya ke sebuah tembok belakang disekolahnya yang menjulang tinggi, agar bisa masuk ke dalam sekolahnya tanpa ketahuan oleh guru BK.

Awalnya gadis itu menolak,tapi karena terpaksa akhirnya gadis itu mau mengikuti Akash.
Mereka berdua pun naik ke atas tembok yang menjulang tinggi itu. Setelah diatas Akash pun melompat lebih dulu ke dalam sekolahnya dan disusul oleh gadis itu.

Saat ingin melompat ke dalam sekolah,tiba-tiba rok gadis itu tersangkut paku yang menempel ditembok yang menyebabkan roknya itu sobek. Mau tidak mau Akash harus meminjamkan celana abu-abunya yang ia pakai tadi malam.Karena terpaksa gadis itu pun menerimannya dan segera mengganti roknya dengan celana yang dipinjamkan Akash.

Setelah itu,mereka berdua pun bergegas menuju ke kelasnya masing-masing.Tetapi mereka berhenti melangkah menuju kelas setelah mendengar suara nyaring yang mengintrupsi mereka.

"REVA ARANA! AKASH RADITYA!
DARI MANA KALIAN!"

***

Reva begitu gemetar saat memasuki ruang BK yang berada didalam kantor guru, tubuhnya begitu tegang, wajahnya pucat, serta kakinya yang tidak mau berhenti bergerak. Berbeda dengan Akash, ia begitu tenang saat masuk ke dalam ruang BK seolah-olah sedang berada disebuah warung kopi.

"Santai aja kali..." Ucap Akash sambil melihat ke arah Reva yang sangat ketakutan itu.

"Santai??!!masuk kedalam BK lu bilang santai?!!," Sahut Reva penuh dengan kekesalan dengan kata-kata yang dikeluarkan Akash.

Belum sempat membalas perkataan Reva, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekati ruangan tersebut.

"DARI MANA SAJA KALIAN JAM SEGINI BARU DATANG? Terutama kamu Reva tidak biasanya kamu datang terlambat!."

"A...anu...pak...ta..tadi..sa..say..."

"NGOMONG YANG JELAS!"

"Iyapak! tadi saya tidak diantar supir saya dan saya berangkat naik angkutan umum," Ucap Reva dengan begitu cepat yang membuat kata-kata yang ia keluarkan itu menjadi tidak jelas karena saking ketakutannya itu.

"Alasan macam apa itu?! TIDAK JELAS," Sahut guru BK. "DAN KAMU AKASH!! sepertinya masuk ruang BK dipagi hari seperti ini sudah menjadi tradisi bagi kamu ya?! Apa tidak bisa, sehari saja kamu tidak terlambat seperti ini," Sambung guru BK tersebut.

"Entahlah pak," Sahut Akash dengan santainya.

"KAMU INI SELALU MEMBUAT SAYA KESAL!" Ucap guru BK dengan nada tinggi yang membuat guru-guru didalam kantor menjadi terheran-heran.

"REVA, AKASH!! JIKA KALIAN TERLAMBAT LAGI MAKA SAYA AKAN KASIH SURAT PEMANGGILAN ORANG TUA KEPADA KALIAN"

"Pak jangan pliss, hukum saya apa saja yang penting jangan panggil orang tua saya," Sahut Reva dengan ketakutannya yang meningkat.

Entah apa yang terjadi jika ayahnya tahu kalo Reva masuk BK karena datang terlambat.

"Baiklah!!Jika kalian terlambat lagi maka saya tidak segan-segan memberikan surat itu kekalian. Ngerti Kalian?"

"Iya pak" Sahut keduanya.

"Oke sekarang saya kasih hukuman ke kalian karena terlambat datang ke sekolah, berdiri dan hormat di tiang bendera sampai jam istirahat," Perintah guru BK.

"Baik pak" Sahut keduanya.

***

Sinar matahari disiang hari ini begitu menyengat. Keringat membanjiri tubuh Reva dan Akash. Reva sesekali melirik ke arah Akash, laki-laki itu sepertinya tidak merasa lelah sedikitpun walaupun keringat telah membanjiri tubuhnya.

"Lu gak cape apa?"

"Enggak"

"Kenapa sih ayah harus ngeliburin supir pribadi gue, padahal kalo aja dia gak libur mungkin gue gak bakal kaya gini!" Reva mulai mengeluarkan keluhannya itu.

"Percuma lu ngeluhin sesuatu yang udah terjadi," Sahut Akash.

"Apasih lu nyambung-nyambung aja!"

"Gue punya kuping kali."

"Jangan menyesali apa yang sudah terjadi,karena itu tidak akan mengubah apapun" Sambung Akash.

"Berisik!!Sok bijak lo," Balas Reva dengan sinis.

"Dikasih tau malah dibilang sok bijak."

"Diem lu!!"

Keadaan mulai hening kembali. Beberapa menit kemudian bel istirahat pun berbunyi.

"tettt...tettt...tettt..tettt."

"Yessss, akhirnya kelar juga nih hukuman," Ucap Reva sambil mulai berlari menuju kelasnya.

"Wooiiii..."

"Gue punya nama kali!!!,nama gue REVA," teriak reva dari kejauhan.

"Bodo amat!!, Celana gue balikin besok!!"

"Oh iya hampir lupa gue, yaudah besok gue balikinnya," Balas Reva sambil mulai berlari lagi.

***

"Lah dari mana aja lo jam segini baru dateng, terus kenapa lu pake celana?Rok lu mana?," Ucap seorang gadis yang sedang dihampiri Reva didepan kelasnya.

"Temenin gue masuk kekelas dulu, naro tas, ke kantin, beli minuman dingin, cari tempat duduk dan baru gue ceritain kenapa gue kaya gini," Sahut Reva dengan terburu-buru yang membuat gadis itu melongo setengah paham akan perkataannya itu.

Dia adalah Keysia Putri. Teman sebangku Reva sekaligus sahabat dekatnya. Reva dan Keysia telah bersahabat sejak duduk dibangku SMP. Keysia lah satu-satunya orang yang paling dia percaya diantara teman yang lainnya. Keysia adalah tempat curhat Reva dikala dia sedang tertimpa masalah.

Setelah Reva menaruh tasnya ke dalam kelas mereka langsung menuju kantin untuk memesan beberapa makanan dan minuman. Setelah itu mereka langsung menuju tempat duduk yang sepi untuk menceritakan semua masalah Reva yang dia alami hari ini.

***

Mohon dukungan kalian dengan memberi vote dan comment nya.Tinggalkan jejak kalian disini agar tidak menjadi silent readers ok.

Tbc.

GirlBoyCollab.

-boyversion

SiMalas and SiRajinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang