Gadis Cantik di Asrama

15 2 0
                                    

Sudah kubilang sejak awal ya, ini bukan novel. Catatan-catatan ini hanya absensiku untuk mereka yang pernah tanpa sengaja kutemui. Anggap saja ini cerita pendek yang kutulis secara acak.
Kali ini, aku mau bercerita tentang gadis cantik di asrama kampusku. Iya, gadis cantik. Gadis yang bisa membuat orang terpesona ... jika orang tersebut bisa melihatnya.
Malam itu, aku pergi menginap di kamar asrama temanku, kamar nomor 104 di lantai dua. Kebetulan saat itu sedang weekend dan teman-teman kosku sedang pulang ke rumah mereka masing-masing.
Aku ingat bahwa aku tertidur setelah membaca komik koleksi temanku. Begitulah: malam minggu dan jomlo, aku dan buku-buku 🙄
Well, di sini kisah perkenalannya dimulai. Pertemuanku untuk kali pertama. Seperti biasa, kalau ada yang kebetulan 'mengunjungiku' saat tertidur, pasti aku mengalami 'tindihan'. Waktu itu, aku setengah terlelap tapi aku merasa sadar dan bisa melihat temanku yang sedang asyik dengan laptopnya. Sadar, tapi tidak bisa bergerak. Hingga akhirnya ... aku melihat ada sosok yang muncul di depanku.
Aku tidak pernah mengingat wajah atau nama mereka yang berkenalan denganku. Namun aku tahu, saat itu dia memperkenalkan dirinya. Bahkan menyebut nama. Perlu kalian ketahui, "haram" hukumnya makhluk seperti mereka memberi tahu namanya pada manusia, karena nama itu seperti pengikat (kalau ndak paham maksudnya, coba nonton anime Natsume Yuujinchou).
Aku hanya ingat, kesan yang kudapat malam itu adalah ... dia sangat cantik. Bayangkan saja, mbak-mbak instagram yang glowing dengan perawatan yang alahai dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Mbak Cantik ini, mengatakan sesuatu padaku seperti, "aku dari kamar nomor sekian di ujung lorong lantai dua, namaku xxxx. Tolong beritahu kawanmu untuk menjaga kebersihan kamarnya, ya."
Setelahnya, dia mengajakku berkeliling kampus. Touring tapi mengenalkanku pada sosok-sosok seperti dirinya di dekat pohon bambu, sosok yang tidak secantik dirinya. Aku ingat bahwa aku dikenalkan pada dua sosok kuntilanak dan sesosok genderuwo di dekat pohon bambu yang ada di kampusku. Untungnya, mereka baik dan tidak berusaha menakut-nakutiku. Eh, percayalah, mereka jarang berusaha menakuti manusia. Hanya saja, terkadang kita yang berlebihan menanggapi.
Lusanya ... aku berpura polos dengan bertanya pada kawanku. "Eh, eh, di lantai dua asrama tuh ada apa, sih?"
Terpancing dengan pertanyaanku, kawan-kawanku yang tinggal di asrama mulai heboh menceritakan Mbak Cantik. Aku terdiam dan hanya bisa membatin ... 'oke, Mbak, salam kenal.'
Setelah kawanku selesai bercerita, akhirnya aku bicara pada kawanku, si pemilik kamar, untuk menjaga kebersihan dan kerapihan kamarnya~
•••
Ngga serem, ya?
Ya atuh gimana, nggak semua dari mereka menyeramkan kok 😭

The UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang