#1

37 3 4
                                    

Deringan alarm di hp haura membuat sang empunya mengeliat, sesekali mengerjapkan mata dengan lucu haura mematikan alarm dihpnya dan beranjak kekamar mandi untuk melaksanakan sholat tahajjud, ia meminta agar hatinya diberi kelampangan dada yang luas serta kesabaran yang tak terbatas.

"ya Allah, ampuni dosa ku dan dosa kedua orangku seperti mereka menyayangi sewaktu aku kecil. Ya Allah terimakasih atas nikmat yang engkau berikan kepadaku, serta lapangkan dadaku dan berikan aku stok kesabaran yang tidak akan terkikis, Aamiin," doa haura.

Gadis dengan khimar yang menjulang panjang lagi memakai sepatunya diteras rumah, dengan mulut yang berkomat kamit menyebut asma Allah swt. gadis itu adalah gadis dengan kesabaran yang tak terhingga, hingga ia menerima tawaran pangeran IMPIAN nya untuk menjadi mak comblang antara ia dan jihan sahabat karibnya.

"bunda aku berangkat, Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh" salam haura sembari mencium tangan bunda dan ayahnya.

Haura melangkan kaki dengan solawat yang ia senandungkan, tiba - tiba ada mobil berwarna hitam berenti disampingnya. Seseorang yang berada didalem mobil membuat jantung haura berhenti seketika, terlalu menyesakan untuk melihatnya.

"Assalamu'alaikum haura, kamu sendiri ? atau sedang menunggu seseorang ?" tanya hilmi.

"wa'alaikummussalam warrahmatulahi wabarakatuh, anna sendiri ustadz, haii jihan " ucap haura menyapa jihan.

Sedangkan gadis yang disapa ? menundukkann kepala, ia tahu bahwa haura menyukai hilmi dan dia tidak tahu harus bersikap bagaimana dihadapan haura, ia tidak mau dicap PHO ( perusak harapan orang ).

"hauraa, tenang kita tidak berdua ada keponakan ka hilmi dibelakang" ucap jihan gelagapan.

"hahaha, santai kali han lagian aku bukan siapa - siapa ustadz hilmi, ya kan stadz ?" ucap haura.

"iya " ucap hilmi singkat.

"kalau gitu aku duluan ya, assalamu'alaikum " ucap haura yang hampir menitikan air mata.

Saat beberapa langkah ia menjauh suara jihan terdengar memanggil namanya, haura tidak mau jihan berburuk sangka bahwa ia cemburu padahal begitu adanya, dengan berat hati haura berhenti dan membalikan badan dengan tersenyum.

"Kenapa han ?" tanya haura, dengan senyum semerekah matahari namun seredup bulan.

"Kamu mau bareng berangkatnya bersama kami ?," tanya jihan dengan hati hati takut haura sakit hati.

"Boleh, aku boleh numpang kan ustadz ?" tanya haura pada hilmi.

"Tafaddhol haura," ucap hilmi dengan senyumnya.

Haura masuk kedalam mobil dibelakang kemudi disamping keponakan hilmi. Jangan ditanyakan perasaannya saat ini, hatinya hancur namun dia harus kuat.

"Jihan, Aku tau aku tidak seromantis lelaki diluaran sana, yang penting niatnya kan, Aku hilmi ghazali imran meminta kesediaan mu untuk menjadi istri, yang disaksikan oleh haura dan Riziq," Ucap hilmi.

Deg...

Jihan memang menyukai seorang hilmi, tapi ia tidak mau melukai hati sahabatnya, BIMBANG satu kata yang cukup mendescripsikan bagaimana keadaan hati jihan.

Dan HANCUR satu kata yang cukup mendescripsikan bagaimana hati haura, ia ingin menangis sekencang kencangnya namun tidak mungkin ia melakukan itu, ia hanya bisa memilin ujung khimarnya dengan senyuman getir yang tidak pernah luntur.

"TERIMA TERIMA TERIMA," ucap haura berpura - pura bahagia, ia menyuruh riziq ( keponakan hilmi ) untuk ikut tepuk tangan.

Jihan  melihat haura, haura tersenyum sambil menganggukan kepala bertanda setuju, Atas hak apa ia menolak persetujuan jihan ??

"Maaf ka, aku butuh waktu " final jihan, saat ada peperangan batin di dirinya.

'Aku harus memastikan agar jihan menerimanya,' batin haura

"Ahh, ya kamu butuh itu semoga jawaban mu adalah yang terbaik dan semoga yang ku harapkan," ucap hilmi sendu.

Setelah mengantar riziq kesekolahnya, sampailah mereka di universitas tempat mereka menimba ilmu.

"Aku duluan ya, assalamualaikum," salam haura meninggalkan hilmi dan jihan berdua.

"Wa'alaikummussalam warrahmatullahi wabarakatuh," jawab salam mereka berbarengan

***

Tes...

Buliran air mata jatuh dari mata haura, begitu menyakitkan melihat seorang pria yang kita cintai mencintai orang lain. Haura yakin pasti ini adalah Awal yang indah untuk mereka.

'Kalau mencintai semenyakitkan ini pasti akan ada hadiah dari sebuah kesakitan ini, semoga hadiah yang Allah berikan lebih baik dari ka hilmi' batin haura 

Haura membereskan buku - buku yang ada dimejanya, dan berniat pergi. Namun panggilan jihan membuat haura menahan kepergiannya.

"Ra, aku minta maaf, aku gak tau kalau ka hilmi menyukaiku. Ra, seandainya perasaannya ka hilmi merusak persahabatan kita, aku akan menolak lamaran ka hilmi," ucap jihan membuat haura tersentak kaget, haura meraih tangan jihan.

"Jihan, dengerin aku, aku gak apa - apa, aku gak berfikiran pendek seperti itu jihan. nethink mulu kamu mah, lagian yaa aku tuh udah gak suka sama ka hilmi, emang dia doang pria salih satu - satunya didunia ? enggak kan, banyak pria salih diluaran sana, dan lagi niat ka hilmi itu baik masa kamu tolak ?," jelas haura tersenyum tulus, ia tau ia munafik karena telah berbohong.

"iya sih ra, kamu tuh emang sahabat terbaik yang aku punya, semoga kita tetap sahabatan sampai maut memisahkan kita," ucap jihan lalu memeluk haura.

Tess...

Air mata haura turun dipipinya saat berpelukan, namun cepat - cepat ia hapus, sebelum jihan menyadarinya.

"Udah yuk, kekantin aku dah laper," ucap haura.

"oke kuy," jawab jihan.

Biarlah haura meluapkan sedihnya ke makanan, Mereka tiba dikantin dan memilih tempat duduk yang pojok kata jihan 'Biar gak ada mata yang jelalatan liat bidadari kayak kita,' memang kepedean jihan itu sudah diatas level normal.

Saat haura sedang membawa minuman, karena ia berjalan sambil melamun ia menabrak seseorang di depannya.

"Kalo jalan tuh pake mata," ucap orang yang ditabrak haura.

"Afwan saya tadi jalan sambil melamun" ucap haura lantas memberi sapu tangannya, lalu lelaki itu pun menerima sapu tangan haura.

"Makanya mbak kalo ja--," ucapan lelaki itu pun terpotong saat haura menyela bicaranya.

"Saya permisi dan afwan atas baju mu yang basah,"

"Gokil baru kali ini gua di tinggalin cewek, biasanya kan gua yang ninggalin" ucap orang itu setelah melihat haura menjauh.

Jihan pun melihat pembicaraan mereka dari stan makanan, dan melihat haura kembali ke stan minuman untuk membelinya lagi.

"Ra, tadi kamu nabrak siapa ?," tanya jihan setelah haura kembali dari stan minuman.

"Mana aku tau, lagian gak perduli juga dia siapa," ucap haura langsung melahap baksonya setelah ber - do'a.

"Tapi ya ra, orang itu gans parahh" ucap jihan sembari mengaduk - aduk minumannya.

"Makan dulu itu baksonya, sebelum aku ambil," ancam haura

"Gak mau, kalo mau nambah antri aja lagi sono aku mah ogah," ucap jihan dan langsung melahap baksonya mendengar ancaman haura.

***
N/P:

Assalamu'alaikum

Jangan lupa vote and comentnya.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang