Prolog

36 8 0
                                    

Hari ini, tanggal 26 September 2018. Hari annivesary Clara dan Brian yang ke 200 hari. Clara tersenyum senang, sambil menunggu Brian yang sedang mengambil motor diparkiran. Rencananya, mereka akan pulang bersama.

Diam-diam Clara telah menyiapkan kejutan untuk Brian. Memang, seharusnya Brian yang melakukan hal tersebut, namun Clara memiliki mood yang bagus jadi ia yang menyiapkan kejutannya.

Clara menunggu Brian duduk dibangku didekat gerbang, sambil menyumpal telinga menggunakan earphone dan mendengarkan lagu favoritnya. Detik demi detik berlalu, tak terasa sudah 10 menit Clara menunggu Brian yang tak kunjung datang.

Clara menghentak-hentakkan kakinya, ia merasa kesal karena tak biasanya Brian selama ini, padahal hanya sekedar mengambil sepeda motor. "Ish, Brian lama banget sih. Jangan-jangan dia ketiduran diatas motor." gerutu gadis berambut panjang itu sambil mencebikkan bibirnya kesal.

Clara bangkit, lalu menepuk-nepuk roknya yang sedikit berdebu. Gadis itu berjalan dengan langkah lebar menuju parkiran. Tak butuh waktu lama untuk sampai diparkiran, gadis itu melirik ke kanan dan kiri, mencari keberadaan cowok tinggi yang telah menjadi pacarnya selama 200 hari.

Clara berhenti, matanya menatap lurus kearah dua sejoli yang sedang berpelukan ditengah parkiran. Matanya memanas, seakan air matanya mendesak untuk jatuh. Hatinya terasa sesak, seolah ia tak bisa bernafas. Clara berjalan cepat menghampiri Brian yang sedang memeluk perempuan lain, sambil menyeka air mata yang terus berjatuhan.

"Brian," Panggil Clara lirih, entah ia tak tahu harus mengatakan apa. Ia hanya ingin pulang dan menangis sejadi-jadinya.

Brian selingkuh.

Itulah yang ada dipikirannya saat itu, semuanya sudah cukup jelas, karena ia melihat dengan kedua matanya sendiri. Laki-laki yang ia sayangi sedang memeluk perempuan lain, didepan matanya sendiri.

Brian terkejut, lalu melepaskan pelukan gadis yang berseragam sama dengannya. Gadis itu hanya menunduk, sedangkan Brian mencoba mendekati Clara. Clara mengacungkan tangannya, memberi isyarat bahwa Brian tidak boleh mendekat.

"Clar, aku bisa jelasin. Semuanya gak seperti yang kamu pikirin." Suara Brian tampak seperti orang frustasi, Brian tidak menyangka bahwa Clara akan menyusulnya ke parkiran.

"Udah cukup, Bri. Gaada yang perlu dijelasin lagi, aku udah liat semuanya dengan mata kepala aku sendiri. Aku gak buta, aku liat kamu meluk cewek itu. " Ucap Clara sambil menunjuk gadis berambut pendek yang menunduk sejak tadi, seolah-olah gadis itu tak ingin memberikan sepatah penjelasan kepada Clara.

Clara menyeka air matanya yang jatuh, " Aku pulang duluan." Clara berbalik lalu berlari meninggalkan Brian dan gadis berambut pendek itu diparkiran.

Rencananya sudah gagal, padahal ia ingin memberikan kejutan untuk Brian. Namun, lelaki itu menghancurkannya dalam sekejap. Hati Clara hancur berkeping-keping, ia tak menyangka Brian akan berbuat seperti itu. Meskipun sebelumnya mereka pernah bertengkar, mereka biasanya hanya bertengkar karena hal kecil. Clara masih bisa memaafkan Brian, jika hanya bertengkar kecil, namun ini bukanlah sebuah pertengkaran kecil lagi.

Brian hanya menatap punggung Clara yang berjalan menjauh, dan hilang dibelokan. Laki-laki jangkung itu menjambak rambutnya frustasi, dan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia belum menjelaskan apa-apa, padahal yang Clara lihat tidak seperti yang gadis itu pikirkan.

Hi hello! Setelah sekian lama, akhirnya aku balik ke wattpad lagi! Semoga suka ya, jangan lupa vote & komen! Makasih 💕

-itisratx

Clarabrian [Brian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang