C H A P T E R 1

18 3 0
                                    

Terkadang pengalaman yang tidak pernah kita inginkan sebelumnya bukan untuk dilupakan,

Tetapi untuk dikenang

***

Matahari mulai mengintip melalui celah gorden yang tidak sepenuhnya tertutup dari semalam, dan menunjukkan ada sepasang pria dan wanita yang masih bergelung di bawah selimut yang sama.

Kehadiran sedikit sinar matahari itu pun mengusik tidur dari sang wanita. Dia merasa silau dan sedikit kegerahan. Saat dia mulai bergerak, tak sengaja tangannya menyentuh sesuatu yg melingkari pinggang nya. Seketika dia langsung menyingkirkan lengan yg terasa sangat nyata menyentuh permukaan kulit pinggangnya. Setelah sedikit kesadaran menghampiri, dia langsung menegakkan tubuhnya bersandar di kepala ranjang.

"Sh*t, apa yang udah gue lakuin sih?"

Sasti bergumam sambil memegang kepala karena terasa sangat berat efek dari alkohol semalam.
Setelah berdiam diri berusaha memulihkan sakit kepalanya, dia baru sadar bahwa dia berada di sebuah ranjang bersama seorang pria dan tanpa sehelai benang pun.

"Apa? SEORANG PRIA? Who the hell is he? "

Dengan masih sedikit pusing Sasti berusaha mengingat kejadian semalam. Dia masih coba memperhatikan pria yang masih tertidur di sebelahnya. Siapa tau dengan melihatnya dia bisa mengingat apa saja yang sudah dia lakukan semalam bersama pria tidak dikenal itu.

Ketika kenyataan mulai menghantamnya, Sasti mulai merapatkan selimut yang membungkusnya dan memperhatikan bahwa ada pakaian pria yang berserakan di lantai. Dia pun melihat bahwa underwear-nya menggantung di kursi dekat meja lampu. Sambil mengumpat Sasti pun berusaha untuk bangun tanpa mengganggu pria disebelahnya. Sasti kembali mengumpat saat dia berusaha menggunakan bajunya.

"Sial sial sial, apa sih yang gue lakuin semalem?"

"Masa cuma gara-gara alkohol semalem gue langsung lepas perawan sih? Haduh, goblok banget sih, Sasti!!" Gumamnya memaki diri sendiri.

Okay Sasti, Take a breath! Sasti harus cepat pergi sebelum pria itu bangun, mau ditaruh dimana wajahnya jika dia ketahuan ketika sedang bersiap kabur setelah apa yang sudah dilakukan semalam, pikirnya.

Setelah berpakaian, Sasti mencoba untuk mencari tasnya yang ternyata ada di bawah kasur. Ketika sedang menunduk, terdengar gerakan dari ranjang yang membuat badannya seketika menjadi kaku, takut jika dia ketahuan.

Please, Jangan bangun! Please. Pekiknya dalam hati.

Ketika gerakan nya sudah tak terasa Sasti pun segera berdiri dan memperhatikan lagi kamar hotelnya, memastikan tak ada barang yang tertinggal. Tapi seketika matanya terpaku pada seorang pria yang sedang tidur tengkurap dengan kepala miring ke arahnya.
Diperhatikan nya tubuhnya yang atletis, dengan warna kulit yang seksi kecoklatan, dan tangan yang kekar. Lalu mata wanita itu naik terus hingga sampai ke wajahnya. Terlihat rambut yang hitam legam, hidung mancung dan bibir yang hmm...  sepertinya kissable.

"Haduh Sasti mikir apaan sih lo!"

Sebelum pikirannya kembali liar Sasti segera berusaha menyadarkan diri dan bergegas untuk pulang.

"Sadar Sasti!! Dia itu cowo yang udah menghabiskan malam panas dengan lo!"

"Dia pasti cowok brengsek deh, sampe gue mabuk aja masih dipake."

"Iya dia pasti cowok brengsek!!"
Yakinnya dalam hati.

Dia bergumam setelah menutup pintu kamar hotel tersebut dan berharap bahwa dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's Just You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang