13

1.3K 122 12
                                    

Rasa sakit terabaikan Membuat dada Sasha sesak. Susah payah Sasha menahan agar air matanya agar tidak lolos.

" Kenapa sesakit ini ? " gumam Sasha sambil memegang dadanya yang terasa sesak.

Sasha segra berjalan menuju halte bus yang berada di jalan utama cukup jauh dari sekolahnya. Ini pertama kalinya Sasha ke halte itu karna dulu Sasha selalu mengunakan mobil miliknya untuk ke Sekolah. Sesampai di halte masih ada beberapa murid yang menunggu angkutan umum. Murid-murid itu menatap Sasha dengan heran karna mereka semua mengenal siapa Vanesha olivia prescilla. Vanesha sudah kaya raya sejak lahir dan kehidupanya kehidupan yang di impikan remaja lainya.

" Tumben tuan Putri nyasar di Halte "

" Baru pernah liat bidadari di halte "

" Sendiri aja tuan putri dayang-dayangnya gak di bawa "

Begitulah komentar murid- murid sekolahnya ketika melihat Sasha berada di halte. Tidak perlu berlama-lama di halte sebuah taxi berhenti di depan Sasha ketika Sasha menyetopnya.

*
*
*
Iqbaal sudah berkeliling sekolah mencari keberadaan Sasha tapi tidak jugu menemukannya. sudah berapa kali menghubungi Sasha tapi tidak ada jawaban. Iqbaal ke segara menuju gerbang sekolah menajakan Sasha kepada satpam yang bertugas di pos satpam.

" Pak liat Vanesha ? "

" Neng Vanesha udah pulang 30 menit yang lalu "

" Sama siapa ? "

" Sendiri jalan kaki "

" Ha jalan kaki ? "

" Iya saya aja nggak percaya neng Vanesha jalan kaki . Tapi tadi saya lihat neng Vanesha lama berdiri di samping mobil aden "

" Dia memang nungguin saya Pak. Tapi saya ada urusan di taman "

" Oh sebelum neng Vanesha pulang saya liat neng Vanesha ke lorong kelas 10 mungkin cari den Iqbaal "

" Oh begitu. Makasih ya pak Agus "

*
*
*

Iqbaal segera pulang ke rumahnya. Ketika sampai di rumahnya Iqbaal langsung menuju kamar yang di tempati Sasha selama tinggal di rumahnya tetapi tidak juga menemukan Sasha.

" Bi Sum ! " Teriak Iqbaal memangil pembatunya.

" Iya den " ketika sudah berada di hadapan anak majikakannya.

" Apa Sasha udah pulang ? Ke mana dia bik ? "

" Bukannya non Sasha biasa pulang bareng aden "

" Tadi dia pulang duluan "

" Non Sasha masih belum pulang den "

" Aku udah telpon dia tapi nggak di angkat - angakat  " ucap Iqbaal sambil memijat ke palanya yang tidak sakit

" Den Iqbaal udah coba telpon teman-teman non Sasha "

" Ya ampun aku lupa. Makasih bik aku ke atas dulu "

" Makan dulu den "

" Aku belom laper bik "

Sudah jam 9 malam Sasha belum juga pulang. Iqbaal sudah menelpon Yoriko dan Zulfa tapi mereka tidak tau Sasha di mana karna mereka berpisah waktu pulang sekolah. Iqbaal segera melajukan mobilnya menyusuri setiap sudut jakarta untuk mencari Sasha. Iqbaal memutuskan untuk pergi ke rumah Sasha yang alamatnya dia dapat dari Yoriko. Karna memang Iqbaal tidak pernah ingin tau rumah Sasha.

Iqbaal sudah tiba di rumah mewah milik keluarga Sasha betapa kagetnya Iqbaal melihat  tulisan yang tertempel di depan rumah Sasha.
Rumah ini telah disita Bank melihat tulisan itu Iqbaal segera turun dari mobilnya menghampiri Satpam yang berjaga di sekitar rumah Sasha.

" Malam Pak mau tanya Apa Vanesha tadi ke sini "

" Oh non Sasha anak Pak Irfan. Tadi sore ke sini mas terus pergi lagi "

" Pergi ke mana ya Pak ? "

" Kurang tau mas. Soalnya saya tadi lagi jaga di pos. taxi yang non Sasha tumpangi berhenti bentar langsung jalan lagi "

" Haa " ucap Iqbaal mengerutkan dahinya

" Mungkin non Sasha belum tau "

" Tau apa Pak ? Apa yang Sasha nggak tahu "

" Rumah non Sasha di sita dan saya dengar perusahaan papa non Sasha pailit den "

" Apa pailit ? "

" Yang saya denger dari mantan pembantu yang bekerja di rumah Non Sasha sih begitu mas. Tapi orang tua non Sasha sedang membangun usaha di luar negri. Dan non Sasha tinggal di rumah Sahabat Papanya "

" Makasih pak, saya permisi mau cari Sasha " ucap Iqbaal yang langsung berlari ke dalam mobilnya sambil menjambak rambutnya frustasi.

Iqbaal menyadari bahwa selama ini pantas saja bundanya sangat peduli pada Sasha dan selalu melarang Sasha untuk berpergian sendiri dan Iqbaal di larang membawa Sasha ke rumah keluarganya.

" Ke mana sih Lo Sha ? " Ucap Iqbaal ketika sudah berputar-putar jakarta mencari Sasha tapi tak kunjung menemukannya.

" Ke mana sih Lo Sha ? " Ucap Iqbaal ketika sudah berputar-putar jakarta mencari Sasha tapi tak kunjung menemukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Jangan lupa vote dan komen
Sorry typo bertebaran dan Kata-katanya banyak yang tidak pas

Mohon maaf lama baru UP karna satu dan lain hal

DenialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang