3. Debaran Jantungnya & Wajah Merahnya.

1.3K 195 71
                                    


⌒⌒⌒

"Hei, Bisa tolong diam? Ocehanmu sangat mengganggu konsentrasi saya." Ucap Eunsang datar ke pemuda manis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.

Dongpyo, yang tadinya menelungkupkan wajahnya, langsung mendongak. Wajahnya menatap lelaki bersurai merah yang menegurnya itu.

"Mengapa sirik sekali sih?! Kau pikir aku tak merasa terganggu saat kau menegurku seperti itu?!" Ucap Dongpyo terbawa emosi.

Oh ayolah, ia bahkan tak tau orang ini dari angkatan mana.

Bisa saja lelaki bersurai merah ini merupakan kakak kelasnya, lalu setelah itu ia akan di bully habis-habisan. Seperti yang ada di film-film.

"Ck, mengapa saya harus sirik denganmu?" Tanya Eunsang. Ia menutup bukunya, dan berniat menatap pemuda manis itu dengan datar.

Deg.

Niatnya buyar begitu saja, padahal ia hanya sedang menatap pemuda manis itu yang juga sedang menatapnya kesal.

Ya sebenarnya Eunsang sudah sering melihat si manis ini, tapi ini pertama kalinya mereka saling bertatap muka.

Lalu, Debaran itu muncul.

Debaran itu,

Persis seperti apa yang diucapkan ibunya dulu, dan juga tertulis di buku novel yang ia baca barusan.

Dongpyo yang melihat lelaki itu memegang dadanya dan tatapan kosong lelaki itu, sedikit panik.

'Wajahnya pun memerah? Seperti yang di ceritakan ibu? Sungguhkah? Apakah dia mate-ku? Si manis ini?' Tanya Eunsang pada dirinya sendiri.

"Hei? Kau tak apa?? Apa kau memiliki riwayat sakit jantung?? Astaga maafkan aku!" Tanya Dongpyo bertubi-tubi. Sungguh, ia panik sekali. Ia melambai-lambaikan tangannya ke lelaki itu.

"Eh?-ekhem, saya tak apa." Lambaian tangan Dongpyo membuat Eunsang tersadar. Ia segera membenarkan posisi duduknya.

Dongpyo yang mendengarnya segera menghela napasnya.

"Huhh, kukira kau terkena serangan jantung!" Protes Dongpyo.

Eunsang yang mendengarnya langsung terkekeh kecil melihat wajah kesal si manis.

'Manis juga, lucu. Apalagi dengan wajah merahnya itu.' Ucapnya dalam hati sambil tersenyum miring.

Lalu Eunsang kembali membaca buku novelnya yang hampir ia angguri itu.

Dongpyo yang melihat buku novel yang dibaca Eunsang segera memiringkan alisnya dan memasang ekspresi anehnya.

"Apa itu?? Soulmate?? Apakah sistem ikatan benang yang orang-orang tua ceritakan itu?? Konyol sekali. Kau mempercayainya?? Di zaman sekarang??" Tanya Dongpyo bertubi-tubi lagi.

Wajahnya meremehkan lelaki yang berada di sebrang mejanya itu.

Sungguh, jika Dongpyo bukanlah seorang pemuda manis yang sialnya mungkin memiliki ujung ikatan benang yang dimilikinya, Eunsang sudah melemparnya hingga ke lantai bawah.

"Apa urusanmu? Jika tujuanmu duduk di sebrang saya hanya untuk mengecoh saja, sebaiknya kamu kembali ke kelasmu saja." Ucap Eunsang datar lagi, tanpa mengalihkan perhatiannya.

Dan demi apapun, jantungnya benar-benar berdebar dengan sangat kencang jika ia bertatap muka dengan calon mate nya.

"Siapa juga yang ingin mengecohkanmu. Pede sekali hih!" Jawab Dongpyo kesal, ia menyebikkan bibirnya dan kembali menelungkupkan tangannya ke meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MATE ㅡ EunpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang