Long Of Love

14. Aneh???

Di ruangan yang cukup luas dan di depannya terhampar banyak sekali makanan dan terdapat Oma, Syakilla ,dan tentunya Raka.

"Jadi nama kamu Raka"tanya Oma.

"Iya Oma Rika"jawabnya.

"Panggil Oma saja, gak usah ada embel-embel Rika"ucap Omaku.

"Yaudah, ayo di habiskan makananya"ucap Oma.

"Iya Oma"ucap Raka dan tersenyum canggung.

Syakilla? Jangan ditanya sebenarnya dia enggan membawa Raka masuk ke rumahnya dan berkenalan dengan Oma, namun Oma nya tetap saja memaksa untuk mengajak Raka makan bersama.

Akhirnya ritual makan bersama ala Oma gue selesai juga.
Oma gue nganterin Raka sampai depan rumah, sedangkan gue memilih untuk langsung ke kamar saja.

Saat Syakilla keluar dari kamar mandi sudah ada Oma di kamarnya.

"Ada apa Oma"tanyaku.

Oma menghampiriku lalu memelukku dan berkata.

"Kamu sudah besar nak"ucap Oma seraya tersenyum.

"Maksud Oma"tanyaku lagi.

"Sudah sekarang kamu pake baju tidurnya trus langsung tidur. Oma udah siapin"ucap Omaku lalu keluar kamar.

Aku hanya menatap kepergian Oma dengan raut yang sulit di jelaskan. Aku segera memakai bajuku menjadwal buku-buku untuk besok.

"Lahh, ini kan jaket Raka lupa balikin, besok aja lahh"ucapku.

Aku langsung menghempaskan lelahku ke kasurku ini. Dan tak lupa memeluk boneka kesayanganku.

Tringg...tringg...tring...

Aku meraba-raba ponselku yang letaknya tak jauh dari kasurku. Lagian siapa malam-malam gini telepon.

"Halo, siapa sihh"tanyaku dengan suara khas orang bangun tidur.

"Halo, gue gak bisa tidur kepikiran lo"ucap seseorang di sebrang sana.

"Maaf, salah sambung"ucapku lalu mencari tombol matikan.

"Ini gue Raka"ucapnya.

Seketika mata gue yang tadinya ngantuk aduhaii langsung bangun ketika mendengar nama itu.

"Raka"ucapku membeonya.

"Iya"jawabnya.

"Trus ada apa telepon gue malam-malam"tanyaku.

"Trus lo dapet nomor gue dari siapa"tanyaku lagi.

"Gue dapet nomor lo dari temen lo Fitri, Trus ini bakal kedengeran aneh sih, jujur gue gak bisa tidur tanpa jaket gue itu"ucapnya.

"Lah trus gimana dong"tanyaku.

"Lo tungguin gue tidur tanpa matiin hp nya mau?"tanyanya lagi.

"Hah? Emangnya gue babu lo apa, nyuruh seenak jidat lo aja"ucap gue.

Tapi kalo di pikir-pikir kasian juga sih, mana udah jam 1. Lagian gak enak juga jaketnya kan gue yang pake. Tapi kenapa udah tau dia butuh malah so so an minjemin ke gue.

"Yaudah, maaf ganggu tidur lo. Lanjutin aja tidurnya"ucapnya di sebrang sana dengan suara memelas.

"Ehh tunggu, gue mau nemenin lo sampe tidur"ucap gue.

"Seriusan?"tanyanya lagi dengan nada antusias.

"Iya, tapi bener yah lo gak boongin gue"jawab gue.

"Buat apa gue boong malem-malem gini ganggu tidur lo"jawabnya.

"Iya, gue lakuin ini karena merasa bersalah aja. Jaketnya lupa gue balikin"ucap gue dengan nada yang bisa di bilang tidak bersahabat.

"Hmm, lo dengerin gue aja yah"ucapnya di sebrang sana.

"Iya"jawab gue.

Sepanjang telponan ini gue hanya dengerin ocehan dia, tanpa menjawabnya toh kata dia juga cukup dengerin aja.

Sampai akhirnya dia bilang gue punya sesuatu buat lo, dari situ rasa kantuk gue lempar sejauh mungkin. Karena gue penasaran aja gitu emang apa sih yang mau dia kasih ke gue.

"Lihat aku sayang, yang sudah berjuang menunggumu datang menjemputmu pulang, lihat aku sayang hatiku kau genggam aku takan pergi menunggu kamu di sini"

Yah, Raka bernyanyi dengan mengulang-ulang lirik yang sama, sampai sudah tidak ada suara lagi hanya terdengar dengkuran halus. Dan yang membuatku aneh untuk apa dia bernyanyi seperti itu buat gue pula.

Tapi sudahlah tugasku hanya mendengarkannya saja, lagipula untuk apa aku menjawabnya toh aku hanya kasian dengan kebiasaanya yang tidak bisa tidur tanpa jaketnya, aku harus bertanggung jawab karena aku yang memakai jaket miliknya.

Kalo kalian berpikiran annnneh sma ceritanya jadi kesitu situ gak nyambung lah gitu??? Sama kok aku jugaa mikir ke situ. Tapi sudahlah aku nulis gimana tangan,hati,dan pikiran. Biarkan berjalan semampunya hahayyy.

Oh yah, jgn lupa pencet bintangnya yhhh. Mkasih😍