Teman.
Ya, memang semua berawal dari teman.﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
"Yaa! Jung bawel tunggu aku" Teriak seorang pemuda kepada gadis yang berjalan didepannya."Tsk, sudah kubilang berapa kali, aku tidak bawel! Aku ini cantik! Pokoknya aku tidak--"
"Tuh kan, kau itu bawel!" Ucap pemuda itu memotong perkataannya.
"Terserahlah, aku lelah berdebat denganmu" Ucap sang gadis sambil kembali melangkah pergi.
"Ish tunggu aku"
Mereka adalah Kim Seokjin dan Jung Eunha.
Mereka sudah berteman sejak Junior High School sampai saat ini menginjak kelas akhir Senior High School. Mereka selalu terlihat bersama sampai ada yang mengatakan bahwa mereka berpacaran. Padahal tingkah keduanya lebih mirip anjing yang bertemu kucing. Tidak pernah akur
Setelah sampai digerbang sekolahnya, Eunha langsung masuk tanpa memperdulikan Seokjin dibelakangnya. Gadis cantik itu selalu merasa kesal pada Seokjin karena selalu mengatainya bawel padahal Eunha merasa dirinya tidak bawel, justru pendiam.
"Una ya, tunggu" Ucap Seokjin sambil meraih lengan Eunha.
"Kau lambat" Ujar Eunha enteng.
"Heol, langkahmu yang lebar nona padahal kakimu pendek" Kata Seokjin sambil menjajarkan langkahnya.
"Mwo?! Apa kau bilang?!"
"Kau pendek"
"Yaa! Kim Seokjin!"
Selanjutnya, Seokjin mendapat hadiah berupa pukulan pada bahu lebarnya. Tentu saja Seokjin meringis dibuatnya. Apa lagi pukulan gadis itu tidak main main, tidak seperti pukulan yeoja pada umumnya. Itulah mengapa selain bawel, Seokjin menjuluki Eunha sebagai namja berwajah yeoja. :v
•Dikelas
"Seokjin ah" Panggil Eunha pada teman sebangkunya. Well, mereka memang seperti kertas dan perangko.
"Hm?" Hanya deheman yang membalasnya karena Seokjin sedang menelungkupkan kepalanya pada meja.
"Aku bosan dikelas"
"Lalu?"
"Ish tidak jadi"
"Aneh"
"Yaa!"
"Mwo?"
"Kau gila"
"Kau pabbo"
"Jelek"
"Misqueen"
"Yaa Kim Seokjin, Jung Eunha berhentilah berdebat. Kerjakan tugas kalian atau aku akan melaporkan kalian pada Lee ssaem!" Ujar salah satu siswa yang terganggu dengan perdebatan tidak jelas itu.
"Mian Jaehwan ah, kami akan mengerjakan tugas kami" Jawab Eunha. Ia jelas takut jika benar benar dilaporkan pada Lee ssaem yang terkenal Killer itu.
"Lebih baik aku tidur" Ucap Seokjin kembali menelungkupkan kepalanya ke meja.
"Kerjakan tugasmu Seokjin!" Perintah Eunha.
"Sudah selesai dari tadi nona bawel"
"Benarkah? Kalau begitu aku lihat" Tanpa persetujuan, Eunha langsung menarik buku Seokjin untuk melihat jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot - Two Shoot Story 김석진
Historia CortaHanya cerita one shoot - two shoot yang cukup gaje Silahkan mampir:p