l i m a

16 2 0
                                    


"makanya ayo jadian"

Ucap Jeffan dengan santainya. Tanpa memikirkan keadaan jantung Ijel yang seakan berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya.

"heleh ga elit banget lu nembak kek gitu" Ijel mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"dih siapa bilang gua mau jedor lu disini sekarang? lagian lu dari dulu gua jedor pake segala macam ttp ae ga diterima"

"kurang beruntung"

"ntar kalo gua nembak lagi, diterima ga?"

"ngga"

"gua maunya diterima"

"gue maunya nolak"

"gua ga terima penolakan"

"bodo amat, Jeff"

"hahaha, lagian lu gamon lama bener. putusnya kapan, sampai skrng masih aja gamon"

"yang bilang gua gamon siapa?"

"lah kalo bukan gamon apa namanya? tiap papasan sama mantan lu jadi menel ke gua"

"biar keliatan kalo gua udah ga perduli lagi sama dia"

"pura-pura punya pacar? kenapa ga pacaran beneran aja?"

"susah"

"apa susahnya?"

"susah Jeff, susah jelasinnya"

"hmm yaudah lupain"
"lusa ada planning jalan?"

"weekend? ga ada, kenapa?"

"puncak gas kaga?"

"cape ah naiknya"

"yaelah lemah lu. terus kemana dong? gua pengen refreshing"

"pantai kuy? pengen liat sunset"

"jam 2 gua jemput ye? biar ga lama ntar nunggu sore"

"siap bos ku"

Malam Sabtu,sebenarnya tidak ada yang berbeda antara malam Sabtu dan malam malam lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam Sabtu,
sebenarnya tidak ada yang berbeda antara malam Sabtu dan malam malam lainnya. Setiap malam selalu terasa suram bagi Ijel.

Hanya saja malam ini rasanya ada yang mengganjal dihati Ijel. Entah apa itu.

"Jel.. ayo makan dulu" bunda memanggil Ijel untuk makan malam.

"Iya bundaaaa"

Ijel langsung turun untuk menemui bundanya yang sedang menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Ijel bilang sebenarnya mereka tidak benar-benar hanya berdua. Ada beberapa orang lagi yang hadir di ruang makan setiap harinya.

"ngga apa-apa, mereka ga ganggu"

Kata-kata bunda itulah yang membuat Ijel tenang dan tidak pernah merasa terganggu dengan 'mereka' yang ada disana. Sebaliknya, Ijel bahkan tidak perduli akan keberadaan makhluk - makhluk itu.

Indihome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang