"Dion~ manisan gulali ini atau Ana?" Tanya Ana menunjuk kembang gula yang ada di tangan kanannya itu. Ana dengan senyum lebar diwajahnya sambil mengedip-ngedipkan matanya mencoba terlihat imut didepan Dion.
Ana tadi malam menonton drama oppa oppa tampan di laptopnya. Ada adegan yang sangat Ana sukai, Ana ingin mencoba adegan itu dengan Dion, pacarnya.
Didrama itu awalnya sang perempuan menanyakan lebih manis kebang gula atau perempuan itu dan pacarnya menjawab bahwa lebih manis perempuan itu dan pasangan itu akhirnya berciuman dengan sangat romantis pada malam hari di bawah cahaya bulan.
Ana ingin berciuman dengan romantis bersama Dion dibawah cahaya bulan seperti di adegan drama yang Ana tonton, Ana ini mencobanya. Membanyangkan itu tanpa sadar Ana senyum-senyum seperti orang hilang akal.
"Tentu saja Kembang gula itu, kamu mana ada manis-manisnya" Dion dengan cuek menjawab bahwa lebih manis kembang gula itu daripada Ana. Ana yang tidak mendapatkan jawaban yang Ana inginkanpun marah. Dengan sengaja Ana menginjak kaki Dion dengan kencang membuat Dion kesakitan. "Awww.. Ana" teriak Dion. Ana pergi meninggalkan Dion begitu saja.
Dion dan Ana yang sedang berada ditaman pada malam hari itu awalnya hanya ingin berjalan-jalan sebelum Dion mengantar Ana pulang kerumahnya.
Melihat Ana meniggalkannya dengan bibir maju 3cm itu membuat Dion tidak bisa menahan senyumnya.
Dion mengikuti dari belakang kemana pun Ana pergi. Ana yang sadar diikuti mendengkus kesal "Ishh.. Cicak jelek! jangan i-" Seru Ana dengan menengokkan kepalanya kebelakang. Belum selesai Ana mengucapkan kata-katanya, Ana merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya.
Cup
Melihat benda yang menempel di bibirnya membuat Ana semakin marah. Bukan ini yang Ana harapkan, Ana ingin merasakan bibir Dion bukannya bibir squishy berbentuk bebek.
Ana marah, tidak sangat sangat marah pada Dion. Ana yang tidak bisa membendung amarahnya itu akhirnya menangis. Ana kesal, Ana ingin dicium Dion dengan romantis seperti di Drama oppa oppa tampan bukannya di cium squishy bebek jelek itu.
"Jangan nangis, Ana semakin jelek jika menangis" bukannya berhenti, Ana semakin kencang menangisnya mendengar perkataan Dion. Pacarnya itu tidak romantis sekali seperti oppa tampan di korea sana, tapi Ana sudah terlanjur cinta sama Dion jika tidak Ana sudah mencari oppa tampan lokal yang romantis.
"Kalau mau dicium, bilang saja bukannya memberikan kode. Aku gak bisa membaca pikiranmu jadi katakan saja apa yang kamu mau" kata Dion dengan mengusap air mata Ana yang masih mengalir.
"Jelek, Di-dion jelek. Awas aja cari cabe-cabean di luar sana. Jelek, gak romantis, gak pekaan" kata Ana dengan tersedu-sedu. Dion tertawa. Ananya lucu sekali, bagaimana bisa Dion mencari cabe jika ada berlian dihadapannya.
"Darimananya aku tidak romantis hm? Jelek? Gak peka? Aku tidak menciummu seperti oppa dalam drama yang kamu lihat tadi malam itu karena ini ditaman, Aku lebih suka dikamar lebih leluasa" kata Dion dengan mengedipkan sebelah matanya kepada Ana.
"Dion tau darimana drama itu?" Tanya Ana dengan bingung "Kalau dikamar Dion mau cium? Ayo kita kerumahku, dirumah gak ada orang" kata Ana dengan polos. Dion gelagapan mendengar perkataan Ana.
"Kemarin kamu nontonnya kan denganku dan be-besok sekolah jadi aku tidak bisa ke-kerumahmu" jawab Dion dengan terbata-bata.
Cup
"Kalau begitu Ana saja yang cium Dion, ditaman lebih baik dari kamar sepertinya" setelah itu Ana menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ana malu sekali sudah mencium Dion ditaman.
*****
Vote ✔
Komen ✔ ,and
Share ✔
Mon, 16 Des 2019 22:05
Salam manis,
Dhiya Lily🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul HONEY
Historia CortaShort Story. --------- Dion menyukainya saat pertama kali melihatnya. Bahkan hingga saat ini Dion masih menyukainya, tidak, Dion mencintainya. Dulu, sekarang dan dimasa depan, Hanya miliknya. Milik Dion. Mine.- Silahkan Dibaca, Vote, Komen and Share...