Secret Admirer

530 38 13
                                    

Hari ini Yuto lagi-lagi berencana ke ruang kelas Wooseok secara diam-diam, dan lagi-lagi Yuto keruang kelas Hui untuk mengajaknya ke kelas Wooseok untuk dijadikan sebagai alasan.

"Oh ayolah hyung, aku janji ini yang terakhir" ujar Yuto memohon kepada Hui.

"Kau selalu berkata seperti itu, tapi nyata nya kau masih seperti ini.. Kenapa sih tidak kau nyatakan secara langsung saja?" Hui menutup bukunya, lalu menghela nafas nya berat.

"Kau tau kan hyung, aku tidak berani bagaimana kalau dia malah membenci ku? Ah bahkan mungkin dia mengetahui ku saja tidak" Yuto mengambil bangku seseorang dan duduk didepan Hui.

Untung saja kelas sudah sepi jadi Yuto tidak perlu berbisik-bisik kepada Hui seperti biasanya.

"Apa kau tidak capek seperti ini terus? Bosan atau gimana gitu? Aku saja sudah capek dan bosan mengantarmu terus" Hui mengeluh ke Yuto dan menatap nya serius.

Sudah berjalan selama 3 bulan lebih Yuto yang selalu mengirimi surat 'penggemar' ataupun barang kesukaan Wooseok ke laci meja Wooseok, bahkan Yuto berusaha belajar memasak sehingga bisa membuatkan bekal makanan untuk Wooseok.

"Mau gimana lagi hyung, yang bisa kulakukan hanya ini.." ucap Yuto yang tersirat kesedihan disetiap nada nya.

"Ayolah kau pasti bisa menyatakan nya secara langsung, aku pasti akan membantu mu" Hui menepuk pundak Yuto sambil tersenyum.

"Hyung lebih baik sekarang membantu yang ringan-ringan saja dulu, contohnya mengantarkan ku kekelas Wooseok" Yuto hanya nyengir melihat hyung nya itu.

Hui mempoutkan bibirnya karena kesal dengan dongsaeng nya yang bernama Yuto itu.

Akhirnya Hui pun mengalah dan mengantar Yuto kekelas Wooseok.

"Gaesss!!" Hui membuka pintu kelas dengan keras dan masuk sambil berteriak.

"Hyung jangan teriak-teriak aish" ujar Kino menutup kuping nya.

"Wooseok mana?" tanya Hui mencari Wooseok, dan beruntung seperti biasa nya Wooseok sedang ke kantin.

"Kekantin, hyung mau pinjem apalagi?" Kino sudah hafal, setiap Hui keruang Wooseok pasti selalu ingin meminjam sesuatu. Padahal itu hanya dijadikan alasan.

"Spidol hehe" Hui nyengir dan berjalan kearah meja Wooseok, yang tentu saja diikuti oleh Yuto. Lalu mencari barangnya di tas Wooseok.

"Loh bukan nya kemarin udah minjem spidol?" Kino bingung sambil garuk2 kepala.

"Eh iyakah? Kalau gitu mau minjem stipo buat ngehapus spidol nya" Hui sedikit panik, dia lupa kalau kemarin udah minjem spidol sebagai alasan.

"Eh Yuto, bawa apa tuh?" Kino sedikit mengintip ke belakang punggung Yuto.

"A-ah bukan apa-apa" Yuto segera menyembunyikan barang nya dan memasukan nya ke laci meja Wooseok.

"Ahh baiklah hehe, maaf aku terlalu kepo" Kino tertawa renyah, lalu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Nah ketemu, udah yuk" Hui segera menarik Yuto dan pamit ke Kino.

Dikelas Hui

"Hahhh hampir saja ketahuan" Yuto panik didalam kelas Hui.

"Kamu sih pake keliatan barang nya, emang apa sih?" tanya Hui penasaran.

"Loh kok aku, hyung sih pake salah alesan nya.. Itu bekal yang aku bikin buat Wooseok" Yuto duduk disamping Hui sambil melihat keluar jendela.

"Hyung, itu Wooseok lagi main bola! Keren ya" Yuto melihat Wooseok dilapangan bermain-main dengan bola sepak nya.

"Astaga, kamu bener-bener ya bucin nya Wooseok" Hui menggeleng-gelengkan kepala nya.

|~WooYu~|

Wooseok sedang bermain-main dengan bola sepak nya, dan dia tiba-tiba merasa sedang diawasi. Wooseok menengok ke kanan dan kiri melihat keseluruh sudut pandang sekolah, dan menemukan Yuto sedang melihat nya.

Kelas Hui dan lapangan memang dekat, walau kelas Hui ada dilantai 2 Wooseok tetap dapat melihat dengan jelas.

Wooseok bertatap mata dengan Yuto, dan Yuto segera membuang muka nya dan bersembunyi agar Wooseok tidak dapat melihat nya. Wooseok hanya terkekeh dengan tingkah Yuto, lalu dia kembali kekelas nya karena sudah capek bermain-main.

Dikelas Wooseok

"Seok, tadi Hui hyung kesini pinjem stipo katanya" lapor Kino.

"Sama Yuto?" tanya Wooseok segera berjalan ke meja nya.

"Iya siapa lagi emang nya, Hui hyung kalau kesini kan pasti bersama Yuto" terkadang Kino heran sebenarnya tujuan mereka apa sih.

Wooseok hanya mengeluarkan smirk nya dan mengecek laci meja nya.

'Hm, bento box? Sejak kapan Yuto bisa memasak?' Wooseok tertawa dalam hati melihat tingkah Yuto yang seperti ini selama berbulan-bulan.

Sebenarnya Wooseok tau Yuto menyukai nya dan terus terang saja bahwa Wooseok juga menyukai Yuto, hanya saja Wooseok ingin menunggu Yuto mengungkap kan nya secara langsung.

"Seok, kau membawa bekal? Tumben sekali? Lalu kenapa tadi kau kekantin?" tanya Kino menghampiri Wooseok, sebenarnya di hanya ingin meminta bekal nya.

"Ah iya aku lupa kalau aku membawa bekal hehe, tapi aku lapar lagi jadi tidak apa lah" Wooseok segera membuka bekal nya.

"Dasar, aku minta ya? Bentar sejak kapan kau bisa memasak bento box?" tanya Kino heran melihat bekal yang Wooseok bawa, ini bukan ala korea/?

"Sudahlah kau mau atau tidak, kalau tidak aku habiskan sendiri" Wooseok mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Galak banget sih" Kino mendengus lalu ikut memakan bekal milik Wooseok.

Mereka pun memakan bekal nya sampai habis, ketika mereka selesai makan bel masuk pun berbunyi. Wooseok memasukan kotak bekal nya ke laci meja milik nya, lalu memulai jam pelajaran nya.

Skip pas udah pulang

Waktu bel pulang berbunyi, Wooseok segera membereskan barang-barang nya dan buru-buru ke ruang kelas Yuto.

Sampai dikelas Yuto, Wooseok segera mencari Yuto berharap dia belum pulang.

"Yuto!" panggil Wooseok dari pintu kelas bagian depan.

Yuto keluar dari pintu kelas belakang, berusaha menghindari Wooseok.

"Yuto tunggu!" Wooseok segera mengejar Yuto, Yuto bingung antara harus lari atau diam ditempat tapi akhirnya Yuto memilih untuk diam ditempat.

'Apakah Wooseok mengetahui nya?' panik Yuto dalam hati.

"Terima kasih buat bekal nya hehe, ini kotak makan nya aku kembalikan. Besok buatkan lagi ya? Aku menyukai nya" Wooseok memberikan kotak makan milik Yuto, lalu pergi begitu saja.

Yuto heran, antara panik, senang, kaget, semua menjadi satu.

Yuto melihat sesuatu terselip di kotak makan nya, dia segera membuka kotak makan nya itu dan menemukan sekertas bertuliskan..

'Cepatlah, aku menunggumu mengatakan nya kepada ku:)'

Yuto terkekeh, lalu pulang kerumah nya dalam keadaan bahagia...

|~WooYu~|

Review nya boleh?;-;

Siapa disini yang suka Pentagon? Apalagi ship WooYu, coba angkat ginjal nya :v

Btw thanks udah mau mampir dicerita abal2 ini, feel free to req story about WooYu

-nochu:)

Wooseok x Yuto |Oneshoot|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang