Ice Cube •Weishin

22.8K 520 17
                                    











🌺🌺🌺








Wooseok tak berdaya, tangannya diikat dengan sabuk hitam dan dibiarkan menggantung diatas kepalanya. Pandangannya gelap gulita karena dasi yang dilingkarkan pada kepalanya menghalangi pandangannya. Celananya sudah ditanggalkan sedari tadi, kini kejantanannya terus menerus merasakan hembusan angin dari pendingin ruangan. Wooseok tidak bisa berhenti menggelinjang, dirinya dibiarkan telanjang tanpa disentuh sedikitpun oleh si pria Lee.

"U-uuhh."

Wooseok terus melenguh kala dinginnya udara membelai lembut kejantanannya. Precum mulai keluar membasahi paha dalamnya, Jinhyuk hanya tersenyum puas karena Wooseok sudah sangat basah tanpa sedikit pun disentuh.

Wooseok menggelinjang kala sesuatu menyentuh jempol kakinya dengan sangat perlahan, rasanya terlampau lembut dan ringan disaat yang bersamaan. Sentuhannya terus naik sampai keujung kejantanannya.

"Aahhh."

Rasa geli yang merambat diarea kejantanannya benar-benar membuatnya gila. Wooseok gila karena ingin cepat disentuh, sensasi menggelikan dari benda yang tidak ia ketahui itu membuat tubuhnya semakin menggelinjang hebat.

"H-hyukk."

Lenguhannya semakin keras kala benda itu semakin naik kedaerah perutnya. Jinhyuk sedikit bermain pada area pusar Wooseok, membuat gerakan memutar yang sukses membuat si pria Kim membusurkan tubuhnya.

Sensasinya benar-benar gila, Wooseok hampir pingsan karena menahan nikmat bahkan hanya dengan sentuhan kecil seperti ini.

Napas Wooseok tercekat ketika benda ringan itu menyentuh nipplenya. Jinhyuk melakukan gerakan yang sama pada nipple Wooseok seperti gerakan sebelumnya yang ia berikan pada pusarnya. Wooseok bahkan tidak dapat menahan suaranya yang semakin vokal kala benda itu membuat nipplenya geli namun juga nikmat.

Setelah puas, Jinhyuk semakin menggerakkan benda itu untuk naik melewati jakun Wooseok, membuat si pria Kim mau tak mau menengadahkan kepalanya, gerakan benda itu berakhir pada dagunya yang berkeringat, padahal jelas-jelas pendingin ruangan tepat berada diatasnya.

"O-ohh nghh."

Wooseok pikir Jinhyuk akan segera menjamah tubuhnya setelah puas bermain, ternyata pria itu salah. Jika sebelumnya benda itu menyusuri tubuhnya dari bawah keatas, kini Jinhyuk membaliknya, ia mengarahkan benda lembut nan ringan itu untuk bergerak dari dagu Wooseok, terus turun lalu bermain sebentar pada nipplenya, setelahnya bermain cukup lama pada kejantanan Wooseok yang sudah sangat basah akibat precum yang tidak dapat berhenti keluar.

"S-stopph."

"Hm?"

Jinhyuk hanya berdehem rendah, bahkan sangat rendah. Wajahnya ia dekatkan pada wajah Wooseok, bahkan Wooseok dapat merasakan hangatnya hembusan napas Jinhyuk yang menerpa kulit wajahnya. Kejantanannya kembali mengeluarkan precum kala merasakan jemari Jinhyuk yang bergerak membelai lembut surainya.

"Sentuh aku."

Jalang memang. Wooseok tidak peduli akan harga diri, ia sudah tidak tahan jika Jinhyuk terus mempermainkannya, ia hanya ingin disentuh, namun yang Wooseok dapat hanyalah kekehan rendah, sekalipun tak dapat melihatnya, Wooseok yakin Jinhyuk kini tengah menampakkan smirk-nya melihat Wooseok yang terus memohon untuk segera disentuh.

Touch🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang