Green light •Seungchan

12.9K 369 15
                                    











🌸🌸🌸








"Do you love me?"

Entah dalam keadaan sadar atau tidak, pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibir Byungchan. Membuat pria disampingnya terdiam, enggan untuk segera menjawab.

"Chan lu mabok, men..."

Seungwoo terkejut karena Byungchan yang tiba-tiba mengecup bibirnya, merasakan manis wine yang masih tersisa dibibir Seungwoo tanpa adanya pergerakan bahkan lumatan disana. Seungwoo berjengkit, merasakan aliran listrik yang menyerang tubuhnya tiba-tiba.

"Do you love me?"

Byungchan berbisik, jarak yang begitu dekat tak mengharuskan dirinya untuk berbicara keras. Aroma wine yang menyeruak memenuhi indra penciuman Seungwoo membuatnya hampir hilang kendali, ditambah wajah memerah Byungchan yang selalu ingin dilihatnya dengan bibir ranum yang terlihat mengkilat dibawah sinar kamar Seungwoo membuat pria itu jauh lebih menggairahkan.

Seungwoo tak tahu, entah Byungchan tengah menggodanya atau memang ini yang selalu pria itu lakukan kala mabuk. Byungchan kembali mengecup, kecupan lembut yang justru membuat kewarasan Seungwoo diuji. Kecupan yang awalnya hanya disudut bibir kini mulai menyebar ke rahang, telinga, bahkan leher pun menjadi sasarannya.

"Kak, do you love me?"

Seungwoo hampir gila. Kelemahannya hanya sebatas Byungchan yang masih memanggilnya dengan sebutan, "Kak Seungwoo." Terdengar manis seharusnya, tapi justru malah membuat libido Seungwoo naik kala nadanya dibuat seperti memohon, rendah, pelan, dan menggoda.

Seungwoo tak ingin melakukan lebih, hanya menjaga Byungchan dari jauh sudah cukup baginya, dengan hari-harinya yang diisi tawa si pria Choi sekalipun ditujukan untuk kekasih brengseknya itu mampu membuat Seungwoo tersenyum bahagia.

Tapi jika dirinya dijatuhkan dalam pilihan seperti ini, bahkan tuhanpun tak mampu untuk menolak.



"I love you. I really do."



Seungwoo kini memanggut bibir Byungchan lembut, meninggalkan beberapa lumatan disana sampai Byungchan terpejam nikmat. Ciuman ringan yang terkesan manis dan tidak terburu-buru mampu membuat sesuatu dalam diri si pria Choi kembali berdesir hebat. Seungwoo merengkuh pinggang Byungchan, mengangkatnya sedikit sampai tubuh si manis terduduk dipangkuannya.

Byungchan mulai mengalungkan tangannya pada leher Seungwoo, meremas surai si pria Han kencang ketika bibir ranumnya terasa nyeri akibat gigitan yang Seungwoo berikan.

Pria dipangkuan merasa tubuhnya terbakar, susah untuk dikendalikan, saat benda tak bertulang milik Seungwoo mulai mengajak miliknya bertarung serta saat tangan Seungwoo mulai menyentuh pinggangnya lembut, menyelinap dibalik kemeja kerjanya yang sudah berantakan, Byungchan hampir saja mendesah jika Seungwoo tidak tengah membungkam mulutnya.

Tubuh keduanya terlalu bergairah, memaksa untuk merasakan lebih. Namun kesadaran yang Byungchan sulit kumpulkan lebih mendominasi, ia menyudahi ciuman keduanya, menunduk dengan wajah yang sepenuhnya memerah.

"Kak, kita boleh begini?"

Seungwoo diam, memandangi wajah kekasih temannya yang terlalu manis jika dilihat sedekat ini, bibirnya semakin mengkilap dipadukan dengan saliva, wajahnya merona dengan manik sayu berkilat nafsu.

Touch🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang