Chapter 2 - Rumah kedua

96 9 3
                                    

Gadis cantik berjalan dengan santai di koridor sekolahnya yang bisa dibilang cukup ramai karena jam pelajaran akan dimulai 10 menit lagi. Gadis tersebut berjalan menuju kelasnya dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya. Disepanjang jalan menuju kelasnya gadis itu mendapat berbagai macam tatapan. Ada yang menatap kagum,iri,sirik,dan ada juga yang tatapan menjijikkan.

Ditengah koridor sekolahnya itu ada yang memanggil namanya dengan suara nyaring.

"Agatha woi!" Panggil seorang gadis yang berlari menghampiri gadis tadi. Gadis yang bernama Agatha pun menoleh ke belakang karena merasa dirinya dipanggil.

"Apaan sih Mir, brisik tau ga!" Ucap gadis yang berdiri disamping gadis yang dipanggil 'Mir' oleh temennya.

"Bella, Mira diem ya jangan brisik ini sekolah bukan hutan." Ucap Agatha. Ya, gadis tadi adalah Amira Radelva dan Laudya Bela Antariksa.

"Yaudah yuk kita ke kelas aja 5 menit lagi masuk!" Suruh Bella dan mereka bertiga berjalan beriringan dengan ketawa ringan. Karena hanya disekolah lah Agatha dapat tertawa lepas berbeda dengan dirumah.

----

Bel istirahat berbunyi seluruh siswa berbondong-bondong menuju kantin. Lain halnya dengan Agatha. Gadis tersebut memilih pergi ke perpustakaan daripada harus berdesak-desakan di lautan manusia itu.

"Mira,Bela, Agatha pergi ke perpus aja ya." Ucap Agatha sambil berjalan beriringan dengan sahabatnya.

"Gak ikut ke kantin aja, Tha? Apa lo mau nitip makanan biar kita beliin aja." Ujar Mira yang hendak berdiri dari kursinya.

"Gausah Mir, makasih." Tolak Agatha secara halus.

"Yaudah kita ke kantin dulu ya, dada!" Jawab Mira sambil berjalan terlebih dahulu dari Bela.

"Dasar bocah udah ditunggu juga malah ninggalin!" Kesal Bela langsung menuju Amira ke kantin. Agatha yang mendengar ucapan Bela hanya terkekeh pelan.

Gadis cantik tersebut berjalan menuju sebuah ruangan yang berisi 1001 macam buku. Siapa lagi kalau bukan Agatha. Ditengah jalan menuju perpustakaan Agatha kebelet ingin ke kamar mandi.  Agatha sudah sampai di depan pintu kamar mandi tersebut. Setelah selesai dengan acara kebeletnya tersebut Agatha segera keluar. Pada saat Agatha ingin keluar, sebuah tangan mencekal tangan mungil Agatha. Agatha berbalik melihat siapa yang mencekal tangannya tersebut. Dan ternyata dia Viona dan dua anak buahnya, kakak kelas Agatha yang sering dijuluki siswa-siswi yang lain dengan sebutan 'Ratu Bully'.

"Ada apa ya, Kak?" Agatha kebingungan pasalnya kakap kelasnya itu ialah orang yang paling disegani di SMPnya ini, kenapa ia kenal dengan Agatha? Apa Agatha begitu famous nya?


"Jangan sok cupu deh lo, Lo itu munafik tau gak?" Ujar salah satu temen Viona yang diketahui bernama Clara. Agatha semakin dibuat dengan tiga orang di depannya ini. Ada apa dengan kakak kelasnya ini?

"Maksudnya apa Kak? Bahkan saya merasa tidak punya masalah sama kakak." Ujar Agatha dengan tangan yang sudah gemetaran karena ulah sang kakak kelasnya ini.

"Emang lo itu gak punya salah sama gue tapi gue dendam banget sama lo karena kedua orang tua Lo udah ngerusak kebahagiaan keluarga kecil gue, Cupu." Ucap Viona dengan nafas yang memburu karena menahan amarahnya karena berhadapan dengan adik kelas cupu di depannya ini.

"Orang tua? Kalau masalah kakak sama orang tua Agatha kenapa saya yang harus jadi korban kalian?" Agatha yang sudah menahan air matanya sedari tadi pun lolos begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang