I'm little bit crazy
I'm little bit a fool
When I' m near you
I don't know what to do or I should be..
07:40
Aku terlonjak kaget saat kedua telingaku mendengar jerit deringan jam weker yang selalu setia berdiri di atas nakasku. Entah sudah berapa kali jam weker itu berdering tanpa aku sadari.
Sial
Aku pasti akan terlambat
Terbesit wajah kecewa Gwiboon di benakku dan membuatku tidak hentinya merutuki diriku sendiri
Semalam aku tidak bisa tertidur dengan tenang. Bukan karena perasaan takut ataupun gelisah tapi, karena aku terlalu senang memikirkan hari esok
Gwiboon
Yeoja yang telah mencuri hatiku. Tentunya aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya. Yah~ walaupun bukan ajakkan kencan tapi mengingat betapa istimewanya hari minggu besok, hanya ada aku dan dirinya. Membuatku tidak mampu meredam perasaan senang ini hingga membuatku sulit untuk sekedar memejamkan mataku alhasil pagi ini aku harus menerima buah akibat dari perbuatkan bodohku semalam.
Lekas aku beranjak dari tempat tidurku dengan secepat kilat aku mempersiapkan dan merapikan diriku walaupun ala kadarnya tapi, setidaknya aku tidak tampil lusuh layaknya orang yang baru bangun tidur. Aku tidak ingin penilaian Gwiboon terhadapku menjadi buruk.
"Jinki, cepatlah. Misa akan di mulai 15 menit lagi" teriakkan eomma terdengar hingga ke lantai dua dimana kamarku berada.
Aku yang tengah sibuk menata tatanan rambutku sontak mengalihkan pandanganku, menatap horror ke arah jam weker kamarku yang kini menunjukkan pukul delapan kurang 15 menit. Aku segera beranjak meninggalkan kamarku dan berlari menuruni anak tangga.
15 menit..
Gawat..
Aku pasti datang terlambat
5 menit waktu untuk menunggu bus
10 menit lebih perjalanan menuju gereja
Kau tidak akan berhasil, Jinki
Kata-kata itu terus mengerayangi hatiku.
"Rapikan kemejamu" teriak eomma sebelum aku benar-benar keluar dari rumah
Kurapikan kemeja biru dongkerku yang memang terlupa untuk ku masukkan kedalam celananku di salah satu sisinya.
Eomma menggelangkan kepalanya dan menghelai nafasnya.
"Salahkan dirimu. Kenapa kau bangun terlambat" ucapnya dengan nada sarkatis "Eomma bahkan sudah berteriak keras untuk membangunkanmu."
"Aku tidak bisa tidur semalam." jawabku singkat
"Cepatlah. Jangan buat Gwiboon menunggu." omel eomma
"Aku berangkat" pamitku pada eomma.
Dengan setengah berlari aku menelusuri jalanan kota yang masih terlihat sepi. Hawa dingin musim dingin berhembus cukup kencang menusuk kulit tapi, rasa dingin itu bahkan tidak terasa di tubuhku yang biasanya sangat sensitif bila terkena hawa dingin. Aku tidak lagi memperdulikan tubuhku yang mengigil melawan terpaan hawa dingin pagi, yang terpenting sekarang aku harus tiba tepat waktu di gereja. Jangan sampai membuat Gwiboon lama menunggu.
Sekitar 5 menit kemudian aku tiba di halte bus beruntung sebuah bus segera datang menghampiri.
Perjalanan berjalan mulus. Tidak ada kemacetan yang menghalangi. Tapi, hati ini tidak akan bisa tenang jika aku belum sampai dan menginjakkan kakiku di areal gereja. Lagi-lagi wajah Gwiboon terbesit dalam benakku.