PROLOG

29 4 2
                                    

Aku terdiam, duduk dengan lemas di atas kloset dengan tangan gemetar memegang sebuah benda kecil berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terdiam, duduk dengan lemas di atas kloset dengan tangan gemetar memegang sebuah benda kecil berwarna putih. Aku benar-benar terkejut bukan main, beruntung aku tidak mempunyai riwayat penyakit jantung. Jika punya, mungkin aku sudah sekarat sedari tadi. Benda itu menunjukan dua garis merah yang berarti positif.

Kenyataan bahwa aku tengah hamil, seakan menampar ku dengan keras. Aku bahkan belum cukup menyenangkan ibu dan adik ku. Omong-omong, ayahku sudah meninggal tiga tahun lalu karena kecelakaan mobil. Sejak saat itu, aku yang harus menjadi tulang punggung keluarga menggantikan posisi ayah.

Ini sebuah kesalahan.

Bahkan aku tidak mengenal pria itu.

One night stand sialan!

Seandainya saja waktu itu tak kuturuti ajakan dari jisoo dan rose untuk ikut party di rumah lisa, mungkin saat ini aku sedang asik bertumpang kaki di ruang kerja, memikirkan cowok mana yang seharusnya ku kencani. Bukan malah stres seperti ini.

Oh iya! Aku baru ingat, pria itu tak sengaja menjatuhkan kartu Identitas nya di atas kasur hari itu. Hari dimana kesalahan terbesar telah ku lakukan.

Hei, bukankah semua orang pernah melakukan kesalahan?

Di kartu Identitas itu tertulis nama Kim Hanbin, usia 24 tahun, alamat distrik gangnam. Mungkin aku harus menemuinya, orang itu setidaknya harus tahu kalau aku sedang mengandung anaknya. Dia harus bertanggung jawab. Mana sanggup aku mengurus anak ini sendirian.

Rencananya, sore ini akan ku temui si kim hanbin itu. Aku tidak tahu kalau sejak saat itu segalanya akan berubah menjadi buruk. Hidupku, masa depanku, yang bisa kulakukan hanya bertahan. Berharap semoga segalanya akan membaik.

***

Next or stop?

HATREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang