Niat cinta selalu sama, yakni ingin menjaga, ingin melindungi, ingin memberi dan ingin membahagiakan. Itu adalah hal-hal yang mampu membuat utuh dan berarti.
Itu niatku untukmu. Setelah bertemu kamu, muncul ketertarikan untuk mendekat padamu. Aku ingin lebih mengenal kamu. Aku juga ingin selalu dekat denganmu. Aku tergerak menuju semestamu. Seakan ada gravitasi yang berpusat pada pesonamu.
Aku jadi bersemangat. Seakan terisi tenaga yang entah bagaimana bentuknya. Aku mudah bahagia, walau hanya selintas mengingat wajahmu. Aku seperti bangkit dari layu yang sekian lama menderaku. Rutinitas memang selalu mampu membuat seseorang layu. Masalah dan kesulitan juga mampu membuat seseorang meranggas, bahkan membuatnya sampai di penghujung gersang putus asa, jika ia tak mampu mengatasinya. Begitulah aku sebelum bertemu kamu.
Masalah yang ku hadapi seolah tak mampu ku selesaikan sendiri. Aku didera kesulitan yang melilit begitu eratnya. Masalah memang selalu hebat. Ia selalu mampu membuatku jadi kesulitan untuk lepas dari jeratannya. Masalah selalu mensyaratkan upaya yang lebih agar seseorang yang dijeratnya bisa lepas darinya.
Setelah bertemu kamu, aku jadi memiliki tenaga lebih untuk lepas dari jeratan itu. Aku pun berhasil keluar dari masalah yang menjeratku. Aku berterima-kasih padamu, meski sebetulnya kamu tak melakukan apa-apa. Kamu hanya tiba-tiba datang di hidupku sebagai seseorang yang baru aku kenal. Dan kamu membawa kekuatan yang sedang ku butuhkan. Dengan itu kamu berhasil memikatku. Aku jatuh hati.
Niat untuk mendekatimu, mengenalmu bahkan mencintaimu pun muncul di benakku. Dan kemunculan niat-niat itu tidaklah salah bukan?! Karena niat cinta selalu sama, yakni ingin menjaga, ingin melindungi, ingin memberi dan ingin membahagiakan.
