Chapter 1

28 3 0
                                    

Sinar mentari di ufuk timur mulai nampak. Pagi ini, Vee akan menjalani rutinitas seperti biasa. Setelah Vee bangun dari alam mimpinya, ia bergegas menuju ke kamar mandi. Mengambil handuk dengan raut muka yang masih dalam keadaan mengantuk.


Sarapan pagi ini ialah nasi goreng. Ditambah segelas susu coklat panas. Serta buah sebagai pencuci mulut. Kedua orang tua Vee memang memiliki sifat humoris. Tidak heran saat mereka sedang berkumpul bersama di ruang makan, mereka selalu membicarakan tentang hal konyol atau hal-hal receh yang terkesan absurd. 


Vee sudah terbiasa mandiri. Sebab orang tua nya selalu bekerja diluar kota. Kebetulan hari ini mereka sedang cuti. Jadi suasana hangat mereka tadi pagi begitu terasa.

Vee menunggu kedatangan bus sekolah di halte, tak jauh dari rumahnya. Saat bus sekolahnya datang, Vee bergegas naik dan memilih untuk duduk di dekat jendela.

Vee menikmati perjalanannya sembari membaca novel yang kemarin ia pinjam di perpustakaan sekolah. Novel bertema komedi menjadi favoritnya. Vee memang memiliki selera humor yang cukup receh. Ia bisa saja tertawa terpingkal-pingkal saat membaca bab demi bab buku tanpa menyesuaikan situasi dan kondisinya saat itu. Terkadang, beberapa tatapan dari orang-orang sekitarnya begitu mengganggu. Namun ia tetap saja fokus dan menikmati hobi membacanya itu.

Sesampainya di sekolah SMA Pelita Karya, sahabatnya menghampiri Vee dan menyapanya dengan sok imut.

"Pagi Vee.." Ina tersenyum lebar.

"Eh elu. Iyak pagi juga na"
Vee hanya membalasnya dengan senyum kecut.

"Lu kenapa Vee romannya masih pagi udah kusut gitu tu muka" tanya Ina penasaran.

"Emm, ngga ko biasa aja"

"Alah jangan boong ama gue coy. Lu lagi galau yak?"

"Aiih sok tau lu"

"Yaudah kekelas aja yuk gaenak kita pagi-pagi bediri depan gerbang. Ntar kita diseruduk orang lewat lagi".

"Haha yaudah yuk"

Setibanya mereka di kelas, tiba-tiba kakak kelas yang gantengnya pas-pas an datang menghampiri mereka.

"Ina, gue pinjem kalkulator lu dong. Buat ngerjain siklus akuntansi nih"

"Eh ka Azzam, yaudah nih ka ambil aja."

"Yaudah ntar gue balikin yak"

"Iyak santuy lha"

Ina terlihat sumringah saat pujaan hatinya baru saja menghampirinya pagi itu dan meminjamkan kalkulatornya.

"Duh yaampun Vee, gue tuh suka banget bangeet sama dia!!"

"Huft. Apa sih yang disuka dari dia na? Ngga banget deh! Orangnya gaje abis!!"

"Ih tapi gue suka aja gitu sama dia. Gatau kenapa. Kan cinta itu nggak butuh alasan wkwk"

"Hahaha iyadeh apa lu kata aje dah.. Kejar terus ka Azzam yak ampe klepek-klepek ama lu"

“Lu kata abis mancing ikan kali klepek-klepek.”

“Jeh combro”

Jam pelajaran pertama hari itu mata pelajaran Bahasa Inggris. Miss Hanna masuk ke kelas mereka. Miss Hanna bersama seorang cowok sepantaran mereka yang begitu asing. Ternyata ada murid baru yang akan bergabung dengan mereka di kelas itu.

"Hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu."

"Perkenalkan nama saya Zhafran Khairy. Saya berasal dari Palembang."

"Good. Silahkan Zhafran duduk di tempat yang kosong"

"Baik miss"

Zhafran duduk disamping Vee. 

"Muke gile tu cowo! Padahal kan masih banyak tempat kosong, ngape dia duduk samping gue coba?" Gerutu Vee di dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PamitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang