Marianne, siapa yang Tak kenal dia?
Tak hanya sekarang, bahlan dulu anak ini cukup dikenal oleh orang orang yang bahlan Tak dikenalnya. Karena dia Kaya? Bukan. Karena dia lumayan cantik? Bukan juga.
Dia terkenal karena kenakalannya. Marianne atau yang biasa kami panggil Anne adalah Anak perempuan yang sangat nakal. Tidak sedikit orang yang menyayangkan itu karena posisi kehidupannya yang sangat beruntung di usianya. Berbeda dengan anak-anak lainnya, dia menolak menjadi Anak baik. Dia berontak, bahlan Tak sungkan membentak para pekerja yang bekerja di rumah keluarganya.
Hanya Satu yang dia takuti, Ayahnya.
Anak itu Tak punya ibu, konon Saat dirinya masih bayi. Sang Ibu pergi meninggalkan dia Dan Ayahnya.
Penyebab sang Ibu jatuh cinta kepada laki-laki lain hingga Tak peduli pada suami Dan Anak semata wayangnya. Sang Ibu dianggap mati, Tak pernah Ada dalam kehidupan mereka. Bisa jadi, Hal ini Pula yang menjadi penyebab kenakalan Marianne. Dia Tak punya sosok yang bisa dijadikan contoh untuknya bersikap.Marianne Van Dziburg, Anak dari seorang kata bernama Anton Van Dziburg. Laki-laki tua yang sebenarnya lebih cocok menjadi kakek Marianne ketimbang menjadi Ayahnya. Dingin, laki-laki itu seeing in salju. Dia Tak pernah ramah kepada orang lain, Tak terkecuali pada putrinya yang ke manapun dia pergi selalu dia ajak turut Serta. Ada benteng tinggi di antara kedua orang ini. Namun Satu yang sama dari keduanya, sama sama bebal Dan keras kepala.
Aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi, walau dia berkali menolak kutanyai. Lambat lain, cerita Demi cerita mulai berdatangan.... Entah dari Peter, Papa, sampai seorang perempuan tua yang tiba-tiba saja muncul di tengah malam tidurku.
Dia mengaku, sebagai pengasuh Marianne Van Dziburg.
Anne, izinkan aku masuk ke dalam Kehidupanku di Masa lalu, agar mereka tahu... Kau diingat tidak sekadar sebagai Anak nakal, tapi juga kau anak berbakti, Dan kau hanya Anak perempuan yang butuh perhatian.
Risa Saraswati
KAMU SEDANG MEMBACA
Marianne
HorrorSeorang anak kecil yang nakal tetapi berhati mulia Cerita Dari Risa Saraswati