Typo membawa Berkah

98 5 0
                                    

Inilah ceritaku yang kini sudah menyandang status baru yaitu "Istri Pak Ustadz" atau "Bu Ustadzah".

"Bagaimana bisa kamu menikah dengan seorang Ustadz? Sedangkan kamu saja hanya seorang guru senam, saat ini kamu memang udah berhijab rapi, tapi waktu itu sehari-hari kamu kan selalu berpenampilan sexy, koq dia bisa kepincut?" Ucap temanku sesama pelatih senam di sanggar, namanya Yani.

"Ustadz juga manusia, punya mata punya Nafsu. Jangan salahkan bila ... naksir Melati ..." dengan lagu Farah menjawab, Farah ialah salah satu pelanggan tetap di sanggar tempatku mengajar.

"Ah kalian bisa aja! Udah ya aku mau pulang dulu, sebentar lagi Suamiku akan pulang."

"Eh ... Mel, nanti dulu dong! Kita-kita kan masih kangen sama kamu. Udah tiga bulan kamu ga ngajar senam lagi, ga kangen apa buat ngajar lagi?" Ucap Janny alias Jajang ... kalau siang hari.

"Ngga ah, suamiku ga mengijinkan Say. Kan senamnya bisa di rumah sama suami, hehehe."

"Jam berapa sih suamimu pulang ngajar di Pondok?"

"Biasanya jam tujuh malam Beliau sudah sampe rumah."

"Yaelah Melati ... masih dua jam lagi kaliii. Masih ada waktu buat kamu cerita, ceritain dong gimana awal mulanya kamu bisa kenal si Ustadz sampe bisa menikah?!" Potong Farah lagi.

"Tapi ...."

"Tuh kan! Pelit kan! Cuma cerita aja sih, yaudah sana gih pulang, Bu Ustadzah!!"

"Yeee Farah ngambek, hehehe ...
Iya deh, iya aku ceritain. Tapi singkatnya aja ya!"

"Iya, Iya ..." jawab mereka bersamaan

Jadi begini ceritanya ....

Flashback On

"Melati ... sini Neng!" Perintah Abahku siang itu.

"Iya Bah, ada apa?"

"Minggu depan Abah kan mau ngadain Syukuran rumah kita yang udah selesai dibangun, nah rencananya Abah pengen Ngundang Ustad Farouqh untuk mengisi Tausiyah. Tapi Abah lagi ga enak badan, Abah mau minta tolong kamu ke sana, sampaikan surat ini ke Ustad Farouqh!"

"Bisa sih, tapi Melati ga tau alamat rumah Ustad Farouqh nya, Bah."

"Kamu ke Madrasah tempat biasa beliau ngajar aja! Di RW 01 nama Madrasahnya A****R*****. Bisa kan, Neng?"

"Yaudah mana suratnya, sini Neng antar?!"

"Kamu mau antar, seperti ini? Ganti baju sana!"

"Ini kan sopan Bah? Bukan pakaian terbuka."

"Ya cuma ga pantas aja, masa kamu datang ke Madrasah seperti ini? Ketemu Ustad lagi ... sana pake baju panjang, kerudung, lebih bagus pake gamis!"

"Abah ... Si Neng boro-boro punya baju gamis, kerudung hiji oge teu ayajawab Ummi dari dalam kamar.
*(Abah ... Si Neng jangankan punya baju gamis, kerudung satu juga gak ada)

"Neng Aya Stories"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang