최악의 • Sini, ku ceritakan gelap nya Jungkook.
Sial. Seulbi malah semakin menanam dalam rasa yang dapat merenggut bahagianya. Bodohnya lagi, Seulbi tak tahu kebahagiaan nya terletak pada meninggalkan atau ditinggalkan.
Tapi semesta sudah menakdirkan b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah siap hujat saya? -Jung
•••
"You are my sunshine, my only sunshine...."
Seulbi bersenandung kecil kala melihat foto keluarganya yang terpajang apik di kamar utama. Bersama Jungkook, dan tentu Sena kecil.
"You make me happy, when skies are grey..."
Terdengar klise, tapi sungguh Seulbi dan Jungkook kerap kali melantunkan lagu milik Jasmine Thompson itu ketika Sena aktif meminum asi ditengah mereka.
Kala itu Jungkook akan fokus melihat bagaimana Sena yang meminum asi Seulbi seakan kehausan. Dengan telaten Jungkook menepuk bokong Sena, hingga putri kecil itu tidur. Pikirnya dulu, "Baby, cepat tidur. Setelahmu ini giliran papa."
"You never know, dear How much I love you Please don't take my sunshine away."
Seulbi sedikit terisak diakhir senandungnya.
"No! Please don't take my sunshine away."
Seulbi berhenti tatkala rungu nya mendengar langkah kecil dibelakangnya. Ia bahkan tak tahu kala adiksi lain ikut meneteskan airmata dibalik pintu kamar mereka, tadi.
"Jung..."
Jungkook menoleh dengan mata sayunya.
"Hm?" jawabnya.
Jungkook melepas suit dan dasi yang melingkar dilehernya. Tungkainya bergerak ke atas tempar tidur, merebahkan diri dengan nyaman.
"Jung, aku-"
"Jangan dulu bicara Seul, kepalaku pusing."
Seulbi meletakkan telapak tangannya di dahi Jungkook, merasakan panas di dahinya yang mengerut.
"Jung kau demam!"
Jungkook hanya memejam dan mencari posisi nyaman untuk tidurnya.
Seulbi melangkah untuk membawa kompres, sebelum langkahnya terhenti saat Jungkook menariknya hingga jatuh diranjang yang sama.
Seulbi diam, ia lebih memilih menikmati indahnya manik Jungkook yang terlihat rapuh oleh pesakitan yang nyata.
