"Tidakkkk!!" Teriakan ku akhirnya menjadi nyata aku ucapkan, kini masa lalu itu datang di setiap mimpi buruk ku yang sangat aku takutkan itu. Semua sudah menerangkan bahwa aku yang terlalu memikirkan apa yang menjadi ketakutan ku itu, hingga dalam tidur pun aku selalu diikuti dengan masa lalu yang menjadi beban tersebut.
Nada dering handphone berbunyi
Beautiful day ost goblin"Pagi-pagi begini siapa yang menelepon" ucapku saat jam dinding samar-samar ku lihat menunjukkan pukul 7 pagi.
"Haa dari Dendro"
"Halo" jawabku saat mengangkat handphone yang berbunyi
"Lia temui aku jam 10 di perpustakaan !" sahut seseorang yang menelepon itu "tapi.." "tiiitiitt"sambungan terputus saat aku berusaha untuk menolak bertemu dengannya saat ini, Dendro merupakan teman ku di kota ini, di kota yang tidak banyak aku ketahui dan aku jalani. Ia adalah lelaki yang pertama yang mampu aku tatap matanya dengan waktu yang lama.
Aku berusaha meraih jaket hoodie tebal tergantung rapi dalam lemari, musim dingin di negara ini akhir-akhir ini membuat ku tidak nyaman untuk beradaptasi. Ya , meskipun ini tahun ke dua musim dingin bagiku, namun tidak bisa membuat ku mudah beradaptasi menerima kondisi cuaca yang berbeda di negara asli ku.
aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 10.03 dan aku sudah melihatnya berdiri di tempat duduk kami biasanya menetap sampai tugas kuliah menumpuk selesai di siapkan. Dengan tepukan di pundaknya ia menoleh kebelakang.
"hahaha" aku tertawa melihatnya dan ia pun heran melihat aku tertawa seperti ini, namun ia terlihat berpakaian rapi untuk kali ini dengan baju panasnya yang panjang dan syal yang tergulung di lehernya.
"Lia kamu menertawakan pakaian ku?" tanyanya heran melihat ku yang memasang wajah aneh
"Bukan,ehh iya salah satunya itu Den tapi tepatnya lagi adalah kamu hadir tepat waktu ,tidak seperti biasanya " jelasku padanya dengan heran melihat nya merapikan buku-buku tebal yang berada di sampingnya.
"kamu sedang mengerjakan apa?, sudahlah nikmati liburan semester ini Den" ia hanya terdiam sejenak tanpa jawaban apapun, hingga aku tersadar bahwa hari ini dia memotong pendek rambutnya dengan sangat rapi
"tidak, aku hanya memilih referensi buku yang akan ku beli di toko buku" jawabnya singkat
"kamu mau mengoleksi buku sebanyak ini?" tanyaku kembali
"Lia kamu dari tadi kenapa banyak tanya sih?" sahutnya super cuek dan ini semakin menunjukkan sikap bedanya dari yang normal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset Di Tahun Ke Lima
Misterio / SuspensoBunyi langkahan kaki yang gemericik dengan gesekan salju membuatku semakin sadar bahwa kini kesendirian itu sudah menyelimuti hatiku dan jiwaku kembali. Kini tidak ada lagi sosok yang dapat menjadi tempatku bercerita, namun setelah kehadirannya semu...