"Jung Yerin!"
Yerin menoleh pada Taehyung yang memanggilnya. Jika sudah memanggil nama tanpa embel hyung atau noona itu artinya Taehyung sedang serius.
"Ya, sir?"
Taehyung segera mendudukan diri di samping Yerin. Matanya mengitari sekeliling tempat mereka sekarang setelah memastikan keadaan aman Taehyung menyampaikan maksudnya.
"Cari bukti pembunuh ibuku sepuluh tahun yang lalu," perintahnya.
Yerin hanya mengiyakan. Segera mengeluarkan sebuah tablet dalam tasnya. Tangannya mulai mengutak-atik, mencari hal-hal penting yang di perintahkan.
Yerin adalah hacker handal milik Victory, kejadian beberapa tahun pun bisa dia dapatkan asalkan ada benda yang berfungsi seperti CCTV. Dan Taehyung sangat ingat waktu itu, dikamarnya ada CCTV tempat kejadian itu terjadi.
Seorang wanita muda memasuki kamar anak laki-laki yang sudah tertidur bersama ibunya.
"Noona," panggilnya pelan.
"Seulgi-ah, ada apa?" tanya Hana yang langsung terbangun karena panggilan itu.
"Bisa kita bicara?"
Hana mengangguk, "bicaralah."
"Bisakah Noona menceraikan Taemin oppa?"
"Apa maksudmu?"
"Aku menyukai suamimu ani aku mencintainya jadi tolong ceraikan Taemin oppa!"
"Apa kau gila? Aku tidak mungkin menceraikan suamiku, kau tidak ada hak memerintahkanku!"
"Aku tidak perduli! Yang jelas kau harus menceraikannya!"
Taehyung yang merasa terusik membuka matanya secara perlahan. Dia memperhatikan dua orang wanita itu berdebat, pandangannya beralih pada pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Dia Park Jimin sedang mengintip di sana.
"Akh!"
Mata Taehyung sontak membulat, wanita itu menusuk ibunya dengan belati yang entah darimana dia dapatkan.
"Ahjuma! Apa yang kau lakukan!" teriaknya.
Seulgi gelagapan.
Taehyung menangis terisak, sampai suara gebrakan yang timbul dari pintu. Ayahnya berdiri mematung di sana, ada Seokjin dan juga Namjoon disana. Dan orang asing lainnya yang beberapa bulan lalu tinggal di rumahnya dia adalah Hoseok dan Yoongi kakak kandung Park Jimin dan Jungkook, adiknya itu ikut mematung di ambang pintu.
"A-apa yang terjadi?" Tanya Taemin dengan suara yang bergetar.
"O-oppa, a-aku tidak mengerti, Taehyung tadi tiba-tiba menusuk Hana Noona!"
Taehyung menatap tak percaya pada wanita itu, beraninya dia menjadikannya kambing hitam.
"A-ani appa, bukan Tae!"
"Apa itu benar Taehyung?" tanya Seokjin dengan pandangan marah.
"Ani hyungie, Jimin... kau melihatnyakan? Bu-bukan aku yang melakukannya."
Orang-orang dewasa itu menatap bocah yang seumuran dengannya.
"B-benar, Tae yang melakukannya."
"Kau berbohong!" pekik Taehyung.
"Pergi kau dari rumah ini Taehyung, aku tidak ingin ada pembunuh di rumahku!"
"Appa."
"PERGI!!!"
***
"Agghh!!"Taehyung mengamuk di kamarnya. Semua barang yang di dekatnya di banting kuat. Kenapa masih terasa sakit padahal kejadian itu sudah berlalu.
"Tae!" Panggil Chanyeol dari luar.
"Tae! Ini hyung," suara Bogum terdengar.
"Tae-hyung kenapa?" tanya Jihoon.
"Dia melihat Video sepuluh tahun yang lalu, kejadian pembunuhan ibunya," jelas Yerin.
"Kau punya videonya?" tanya Woojin tak percaya.
Yerin hanya mengangguk. Wah.. hebat sekali Noona ini bisa meretas CCTV yang sudah tidak tau masih layak pakai atau tidak.
"PARK JIMIN SIALAN, PARK SEULGI JALANG!!!"
Semua saling pandang. "Boleh ku lihat videonya?"
Yerin mengangguk, semua mengikuti Yerin membiarkan Taehyung mendenangkan diri.
Setelah video selesai di putar, semua mengumpat. Pantas saja Taehyung sampai mengamuk.
Coba saja itu salah satu dari mereka, mereka lebih baik bunuh diri daripada difitnah dan dibenci keluarga sendiri.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
《Revenge》Kim Taehyung Story (END)
FanfictionTaehyung bukan lagi anak kecil yang dulu, yang akan diam saja saat di tuduh. Ini waktunya dia balas dendam