0.1

762 70 6
                                    

Tiga minggu.

Yoongi memiliki tiga minggu untuk mengerjakan proyek terbarunya. Ia tidak pernah lalai dengan pekerjaannya. Musik adalah hasratnya dan itulah yang ingin ia lakukan selama sisa hidupnya. Menghasilkan sebuah karya untuk dapat di nikmati semua orang.

Biasanya ia sudah menghasilkan sesuatu dalam waktu yang singkat atau mungkin sehari saja ia mampu menciptaka konsep dengan melodi sederhana. Ia seharusnya menemukan sesuatu segera setelah diberi perintah dari atasannya. Itu biasanya. Suatu yang tidak biasa terjadi. Kertas kosong tanpa kata mengejeknya. Yoongi tidak tahu lagi, ia tidak tahu apa yang telah terjadi padanya. Ia tidak tahu apa yang akan di kerjakannya. Draf yang tersimpan serasa tak berguna. Ia perlu nuansa baru tapi kesulitan mendapatkannya.

Yoongi sudah menghabiskan seminggu menulis dan menulis ulang lalu menghapus semuanya karena frustasi. Seolah lupa dan kembali pada masa-masa ia buta, padahal ketukan sederhana saja ia bisa jadikan karya.

Yoongi begitu yakin hidupnya akan berakhir, kariernya dalam bermusik selesai jika masa ini terus berlanjut. Ia akan menjadi pengangguran dan pria sengsara selama sisa hidupnya. Kembali menjadi anak yang diberi makan oleh ibunya.

Writter block adalah mimpi buruk bagi penulis sepertinyal. Kemana perginya semua kreatifitas dan kejeniusannya?

Yoongi tidak ada bosannya bertanya pada dirinya sendiri. Ketika Yoongi baru akan mulai, tak lama ia akan mengalami kesulitan. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk selalu membawa buku catatan ke mana pun ia pergi kalau-kalau suatu ide yang muncul tiba-tiba, bahkan ke alam mimpi, tetapi sekarang?

Yoongi menghela nafas dan segera menutup catatan kosongnya. Ia mengerang di kursinya. Ia sangat frustrasi dengan dirinya sendiri. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ya, bahkan jika hal itu terjadi, itu hanya akan berlangsung satu atau dua hari. Ia kembali dan menghasilkan lagu baru.

Namjoon yang sedang mengerjakan lagu baru di sisi lain memandang ke arah Yoongi. Yoongi memelototinya. Ya, Namjoon dan keahliannya. Dia tidak harus menyombongkan dirinya. Yoongi tahu Namjoon lebih baik darinya. Dia bisa mengontrol emosi dirinya sendiri.

Merasakan bahwa Yoongi pasti merutuknya. Namjoon berdiri dan berjalan ke arahnya. Ia meletakkan tangannya di bahu Yoongi, niatannya untuk menghibur sahabat tetapi Yoongi malah menepisnya.

"Hyung, bukan aku tidak pantas mendapatkan tatapan tajam tak beralasan itu darimu? Aku tidak merasa melakukan kesalahan atau menghancurkan sesuatu." Namjoon terkekeh dan mengangkat tangannya, berdamai. Menyentuh Yoongi sama dengan menyentuh wanita. Sensitif dan mudah tersinggung.

Yoongi menggumamkan maaf. Ia tidak seharusnya menatap Namjoon hanya karena ia tidak bisa lebih produktif. Itu murni kesalahannya walau mungkin akan ada pengaruh dari lingkungan di sekitarnya. "Aku tidak tahu. Aku seperti manusia kehilangan akal. Aku tidak bisa mengenali diri sendiri. Sudah dua minggu sebelum tenggat waktu, tetapi aku tidak ada persiapan apa pun. "

Yoongi dan Namjoon bekerja di bawah perusahaan music besar. Mereka adalah salah satu produser terbaik di industri era ini. Mereka membuat dan menghasilkan lagu dan bahkan memproduserinya.

Lagu-lagu populer boygroup saat ini adalah bentuk hasil karya mereka. Mereka mungkin bukan orang yang menyanyikan lagu itu tetapi mereka senang dan bangga atas pengakuan karyanya. Pesannya dalam lagu tersebut tidak hilang. Memang tidak sedikit juga yang menghujatnya. Beruntungnya mereka tidak memiliki akun media sosial. Berita itu mereka dapatkan dari membaca artikel di situs pencarian online.

Namjoon berpikir sebentar. "Tidak bisa menundanya?"

Yoongi kembali ke tempat duduknya. Ia menghela napas. Mengeluh bukan solusi, diam juga tidak berarti, tapi terus berpikir mencari alasan nyatanya juga tidak terlalu berguna. "Itu tidak mungkin. Aku sudah meminta mereka untuk menundanya. Grup harus melakukan comeback mereka dalam waktu dekat. Jadi, aku tidak bisa menunda ini lagi. "

The Best Song Ever [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang