0.2

542 63 1
                                    

Lagu itu sukses segera setelah dirilis, seluruh lagu dalam album menempati top chart di portal musik dan hit lagu mendapatkan All-Kill pada 3 jam pertama dan tetap di atas tangga lagu selama berhari-hari. Lagunya diterima dengan baik oleh publik dan juga menduduki chart di berbagai negara. Yoongi bangga dan senang karyanya diapresiasi dengan baik. Hanya saja ia penasaran, mengapa ada begitu banyak orang yang berhubungan dengan lagu itu. Mereka membuat trending-trending yang menggambarkan lagunya. Yoongi yang menciptakannya saja bahkan tidak pernah patah hati, ia hanya terinspirasi oleh kejadian yang dia lihat.

Kembali pada waktu itu, Yoongi tidak bisa mengendalikan pikirannya tentang gadis cantik itu. Seaneh kelihatannya, ia ingin melihatnya lagi dan mungkin berterima kasih padanya karena telah menjadi inspirasinya. Karena alasan itulah karyanya menjadi terkenal.

Ini adalah hari ketiga kunjungannya di kedai kopi, namun Yoongi tidak melihatnya. Mungkin itu hanya kebetulan bahwa mereka bertemu saat itu. Mungkin juga gadis itu tidak berasal dari daerah sekitar sini. Sesungguhnya ia agak kecewa tetapi ia masih terus mengunjungi tempat itu dengan alasan kopi mereka enak.

Pagi-pagi berikutnya, Yoongi kembali datang ke kedai kopi sebelum pergi bekerja. Kini sudah menjadi rutinitas baginya untuk mendapatkan kopinya dari sana. Ia masih terus memandangi meja yang terakhir kali melihatnya dan ia tidak terkejut ketika tidak melihatnya di sana.

"Mungkin bukan waktunya," pikirnya.

Yoongi menunggu dalam antrean dan masih berpikir akan memesan apa, ia harus membeli ice americano atau kopi hitam panas karena cuaca agak dingin, ketika tawa memecahkan pikirannya. Seorang lelaki dengan senyum berbentuk kotak menertawakan sesuatu yang dikatakan pasangannya.

Mereka berada di beberapa orang di depannya masih dalam satu antrian. Tidak ada yang aneh baginya, anak-anak kuliah dan murid sma sering mengunjungi tempat ini tetapi ada sesuatu yang memecah konsentrasinya.

Ketika pasangan itu pergi ke tempat tunggu barulah dia menyadari bahwa dia itu adalah gadis cantik yang tidak ia ketahui namanya yang dia temui beberapa minggu yang lalu. Pasangan itu masih berbicara dan tertawa kecil pada sesuatu.

Yoongi mengerutkan kening, pria yang bersamanya berbeda dari saat ia melihatnya pertama kali rentang beberapa minggu lalu. Pria itu bukan orang yang sama dengan tulang pipi tinggi atau pria lain dengan matanya yang sipit, melainkan seseorang yang memiliki hidung mancung dan kulit yang sedikit kecokelatan.

Untaian pikirannya terganggu oleh si barista yang menanyakan pesanannya. Dia dengan cepat memesan americano panas dan melanjutkan ke tempat pengambilan. Pasangan itu belum mendapatkan minuman mereka. Mungkin karena frappe yang rumit? Siapa yang tahu. Tapi mereka masih saling bercanda dan mengobrol dan mereka tampaknya tidak hanya berteman. Meskipun Yoongi benar-benar tidak menampik kemungkinan mereka adalah teman.

Setelah beberapa saat, minumannya dan minuman mereka tiba. Hot chocolate java frappe untuk gadis cantik dan coffee latte untuk lelaki yang bersamanya. Ketika Yoongi meraih minumannya, ia tidak sengaja menabraknya. Mereka melakukan kontak mata singkat dan seperti terakhir kali, gadis itu tersenyum padanya dan menggumamkan 'maaf' dengan lembut.

Pria yang bersamanya menarik lengannya dan bersama-sama mereka keluar dari kedai kopi. Yoongi tertegun. Suaranya yang memiliki kedalaman tertentu menggema di otaknya. Itu bukan dari wanita, tetapi ia memiliki nada kecanduan tertentu. Dia bisa mendengarkannya berbicara sepanjang hari.

Dia bahkan tidak mengenalnya. Sambil mendesah, dia akhirnya sadar dan kemudian pergi keluar dari kedai, pasangan itu masih berdiri di pinggir jalan.

"Kau kedinginan, Jisoo-ya." Lelaki itu melepas jaketnya lalu membuat gadis itu memakai jaketnya dan mengancingkannya juga.

"Sudah kubilang aku baik-baik saja Taetae, mengapa kamu memperlakukan aku seperti anak kecil. Aku ini lebih tua dari kamu."

The Best Song Ever [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang