Cast
1.cho kyuhyun
2. Im sooha
Kyuhyun P. O. V
"aku baik baik saja, berhenti menggangguku"
untuk pertama kalinya setelah berhari hari aku mendekatinya ini pertama kalinya aku mendengar suaranya. Suara yang penuh dengan kesenduan. Apa dia pikir aku akan percaya? Bahkan tanpa menatap matanya aku tahu bahwa dia tidak dalam keadaan baik baiknya. Nada suaranya memang terdengar membentak namun yang hatiku dengar adalah itu seperti suara pertolongan. Batinnya seolah berkata bahwa dia butuh pertolongan. Pertolongan untuk keluar dari zona lukanya. Luka yang tidak aku ketahui berapa dalam. Yang aku tahu hanyalah gadis yang berada di hadapanku saat ini begitu terluka. Luka nya yang membawa ketakutan untuknya sehingga ia membuat pertahanan untuk mengurung dirinya di tempat yang begitu sepi penuh dengan penuh kegelapan.
Ku alihkan kedua bola mataku menatap wajahnya. Wajahnya yang datar namun ketika ku tatap bola matanya bisa kulihat bahwa ia benar benar putus asa. Keputusasaan yang membuatnya tidak punya harapan apa. Barang kali dia takut menggantungkan harapan atau pun ia tidak pernah semesta yang selalu mempermainkan manusia"luka mu tidak akan sembuh jika kau tidak mau mengobatinya. Kau akan selamanya berada dalam gelap jika kau keluar mencari cahaya. Berjalan perlahan meski harus tersandung lebih baik daripada duduk diam. Kau tahu? Jika kau melangkah satu langkah saja kau sudah mendapatkan satu pengalaman bagaimana rasanya memulai. Semakin banyak pengalaman yang kau dapat semakin bijak kau melangkah. dari luka luka yang mungkin menjatuhkanmu, percayalah itu akan menjadikanmu sosok yang kuat. Jadi sooha'ssi kumohon keluarlah. Keluar lah dari luka yang mengikatmu"
gadis itu masih terdiam mendengar ucapanku. Aku harap dia bisa mencernanya dengan baik. Aku hanya berharap satu, semoga ada celah untuk ku agar aku bisa menariknya keluar. Keluar dari kebisuan nya, keluar dari gelapnya . Aku hanya ingin dia berbagi sedikit saja padaku. Entah air matanya, atau mungkin ucapan nya langsung.
"mari, aku akan membantumu"
Kuulurkan tanganku padanya. Tangan dengan segala kesigapan untuk membantu. Meski nantinya aku akan terlibat di dalamnya aku tak peduli. Aku hanya ingin menolongnya.
Sooha P. O.V
aku tak tahu apa yang pria ini inginkan dariku. Dia mengejarku seperti orang gila. Aku tahu dia berpendidikan dan dia juga orang yang sangat sibuk lalu kenapa dia membuang waktunya hanya ingin menemuiku. Tatapannya nya itu, entah kenapa membuat hatiku seolah berbeda. Ada kesejukan saat aku menatap dalam bola matanya. Tidak, aku tidak ingin bergantung pada manusia karena manusia adalah makhluk pendusta. Apa yang mereka lakukan hari ini tidak akan selamanya mereka lakukan. Apa yang mereka lakukan selalu ada niat tersembunyi apalagi kalau ingin memanfaatkan sesama. Aku mencerna setiap kata yang ia tuturkan. Tutur katanya penuh dengan kelembutan. Aku tidak butuh siapapun. Itulah yang kutekankan pada diriku. Tidak ada yang benar benar tulus di dunia ini. daripada membiarkan diri di manfaatkan lebih baik mengandalkan diri sendiri. Aku tahu bahwa berada di genangan luka hanya akan merasa perih. Tapi aku tidak punya kekuatan untuk bangkit dan berdiri. Untuk apa menggantungkan harap jika harap hanya akan menjatuhkan? Terjatuh hingga tidak bisa berdiri.
Aku memandang tangan yang telulur untuk ku. Aku tidak tahu apa itu, namun saat menatap bola matanya aku merasa bahwa itu adalah ketulusan "apa itu benar benar ketulusan?"
Sekian dulu prolognya
Kalau banyak yang vote
Dan coment bakal aku up
Kalau dikit yang voment bakal
Aku unpublish 😝See you
Muara Bungo,jambi. 16 agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
silence in question
Fanfictionlukamu tidak akan sembuh jika kau tidak ingin mengobatimu. kau akan selama nya berada di dalam gelap jika kau tidak ingin keluar mencari cahaya.