4. Sudut Ruang

40 5 0
                                    

Langit di atas Benteng Malborough seolah bercahaya , ketika tiba-tiba petir menggelegar. Membuat kaget semua orang yang sedang berada di sekitar Benteng, termasuk Nayla. Orang-orang ramai berlarian dari berbagai arah sudut sudut sekolah karena bel tanda masuk kelas di mulai...

Terik matahari siang menambahkan suasana tambah mencekam di tambah lagi hari ini adalah hari yang ditakuti hampir seluruh siswa siswi di kelas 5 . Hari ini adalah pelajaran matematika.

"Baju kamu kok basah Bud ?" tanya Nayla, "Aku sungguh ketakutan" jawabnya.

"Siap grak.. Beri salam" teriak Naufal sebagai ketua kelas, "Selamat Siang Bu guru" jawab seluruh siswa siswi kelas 5.

"Kumpulkan tugas rumah kalian, akan ibu periksa" suara itu seperti petir yang menyambar telinga.

"Baik bu" (Sambil Berjalan ke meja guru)

Bruuuukk..... Suara itu sangat kencang, seketika buku tulis matriks berubah menjadi lembaran lembaran kertas yang siap di jadikan bungkusan kacang goreng. "Budiii, seharian kemarin kamu ngpain aja?" kenapa tugasmu tidak ada yang benar satu nomor pun " ujar Bu guru.

"maafkan saya bu, kemarin sepulang sekolah saya pergi ke kebun bantu orang tua saya, malam hari badan saya terasa sangat capek sehingga saya tertidur, lupa mengerjakan tugas bu" hanya suara seraknya yang terdengar di setiap sudut ruangan, keringat yang bercucuran membasahi tubuh mungil anak muda itu.

"Besok kumpulkan kembali tugas ini di atas meja ibu" .

"Baik bu" jawab Budi

*** proses belajar selesai

(Budi berdiri mengumpul bukunya yang sudah berubah menjadi lembaran-lembaran kertas)

"Sabar bud, jangan nangis" Nayla mencoba menenangkan Budi. "Pergilah ke rumahku sebentar siang nanti ku ajarkan kau materi yang belum kau pahami" tambahnya

"Makasih Nay"... Jawab budi.

******************

Dengarlah alasan ku
Yang mana dari berbagai alasan tersebut..
ada satu diantaranya yang akan kau sesali
jika kau tidak mendengar nya.

JEJAK KAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang