Perjodohan

722 42 0
                                    

Seperti pesan mami tadi pagi, aku pulang tepat waktu untuk membantu mami memasak. Hari ini tumben sekali mami memasak masakan banyak sekali  membuatku penasaran siapa yang akan datang.

"Mi, nanti siapa sih yang mau dateng?"

"Temen mami mau kesini"

"Oh.. Banyak ya temennya? Kok masak banyak banget"

"Gak banyak, cuma temen mami mau kesini satu keluarga"

"Oh.. Ada acara apa emangnya? Tumben ada temen mami ke sini, sekeluarga lagi"

"Acara perjodohan sayang"

"Perjodohan? Emang siapa yang mau di jodohin mi?"

"Ya kamu lah.. Siapa lagi anak mami sama papi"

"Haaa??? Aku mau dijodohin? Miiii!!! Kok mami gak nanya aku dulu sih main jodoh-jodohin gini. Emang mami udah tau aku mau apa gak? Emang mami gak pengen nanya aku udah punya pacar atau belum?"

"Mami gak nanya kamu karena kamu emang harus setuju"

"Miiii...."

"Stop merengek!! Bantu mami!"

"Iiih... Mami!!"

Setelah itu senyuman sangat sulit untuk ku lakukan. Aku membantu mami dengan wajah cemberut. Bahkan keheningan menyelimuti dapur mami yang biasanya ramai dengan adu argumen antara aku dan mami.

Malam hari, aku didandani sama mami agar terlihat cantik. Awalnya aku memang menolaknya, tapi mami selalu menang untuk memaksaku. Akhirnya aku pun nurut di dandani. Bahkan aku di beri make up. Membuatku terlihat lebih dewasa dari umurku.

"Naah..  Cantiik sekali anak mami"

"Mii, aku gak mau!!" aku hampir menangis.

"Hus.. Cup.. Gak boleh nangis. Ntar bedak mu luntur"

"Ayo siap-siap dibawah" ucap mamiku lagi setelah selesai mendandaniku.

Saat selesai menata makanan di meja, tiba-tiba ada suara bel rumah terdengar.

"Mami buka pintu dulu" mamiku dengan semangat berlari menuju pintu dan membukanya. Terdengarlah suara heboh.

"Halloo jeeeng, apa kabar?"

"Baik jeeng, gimana kabarmu? Ayo masuk-masuk"

Mereka semua masuk rumah. Dan aku pun menyambutnya.

"Hallo om, tante.." ucapku ramah. Walau aku menolak perjodohan ini, namun aku tak bisa menghilangkan sifat keramahanku.

"Hallo sayang, duh cantik banget kamu" tante ini memelukku.

"Makasih tante"

"Sayang, ini namanya tante Diana,dan ini om Satria. Dia ini calon mertua mu"

"Hallo om, saya Firda" aku memeprkenalkan diri ramah.

"Aduuh manisnya" puji om Satria.

"Oh.. Dulu anak mu namanya siapa? Sampai lupa aku gara-gara namanya sulit diucapkan. Ahahahha" ucap mamaku yang ternyata belum tau nama anak yang akan menjadi calon menantunya.

"Namanya Chanyeol"

"Oh iyaa.. Chanyeol"

Mendengar nama itu disebut, membuatku seketika terkejut. Oh.. Ternyata ada orang lain yang bernama Chanyeol selain idolaku. Apakah dia setampan dan sekeren Chanyeol? Aahh.. Bagiku tetap Chanyeol sang idola yang paling keren dan tampan.

"Lalu sekarang dia dimana?"

"Dia dalam perjalanan. Paling sebentar lagi datang" ucap tante Diana.

My Idol is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang