Prolog

14 15 0
                                    

Dingin. Gelap. Hening. Tak ada seorang pun yang lewat. Gadis itu tampak tengah berlari. Tubuhnya dipenuhi keringat dingin, sementara otaknya terus berpikir. Hatinya tengah terusik.

Sesekali dia berhenti, menoleh ke belakang. Telinganya tak berhenti berdenging. Kakinya tak mau berbalik arah dan tubuhnya tak bisa diam, walaupun dia ingin.

Langkahnya sudah sangat jauh dan seluruh tubuhnya terasa lemas. Syaraf-syarafnya seakan berhenti bertugas karena tenaganya semakin menipis. Tangannya tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu.

Selembar foto melayang rendah, sebelum tergeletak begitu saja ditanah. Foto dirinya bersama sang sahabat.

Gadis itu memejamkan mata, sebelum berbalik arah dan berlari ke gudang penyimpanan. Napasnya terengah. Kakinya penuh luka. Dinginnya tanah yang dia pijak seperti merambat ke seluruh tubuhnya. Sesaat begitu tangannya membuka pintu dengan paksa, jantungnya seakan berhenti berdetak.

Angin berembus kencang. Keheningan ini seolah mulai menusuk tubuhnya. Tak ada siapa pun di sana, kecuali ... dirinya yang menghilang.

—————

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang