🐾 12

1K 173 3
                                    


"Kak Jungmo..."

"Hm..."

"Gak jadi."

Hyeongjun membenamkan wajahnya ke meja makan, kedua tangannya dia gunakan buat ngacak acak rambut keriwilnya. Sarapan yang disediakan pembantu Jungmo gak dia sentuh sama sekali, sejak datang setengah jam lalu di apartemen Jungmo, Hyeongjun emang kayak orang galau, muka dia aja sendu mulu dari tadi.

"Aku yang patah hati, kok kamu yang sedih sih, Jun?" kata Jungmo dengan seringai khasnya.

"Aku ngerasa bersalah banget sama kakak. Harusnya aku gak bantu Mini buat kenalan sama Kak Yunseong. Gimanapun aku punya andil bikin kakak patah hati." sahut Hyeongjun dengan mata berkaca-kaca. Dia natap Jungmo dengan perasaan bersalah teramat dalam.

Jungmo mengangguk, dia menyantap sarapan dalam diam. Mengunyah makanan perlahan, terasa sesak saat ingin menelan. Sejujurnya kondisi Jungmo tidak baik sejak malam tadi. Sejak liat update foto instagram Minhee yang menampilkan fotonya dengan Yunseong. Jungmo tau kalau Minhee kini sudah resmi menjadi pacar Yunseong.

"Wajar sih kalau Yunseong nerima perasaan Mini, siapa yang bisa nolak dia coba?" kekeh Jungmo menahan getir di hati.

"Aku nyesal kak, sumpah. Aku kira kak Yunseong bukan tipe orang yang bakal nerima orang asing begitu saja jadi pacar dia. Aku tau dia banyak yang suka dan dia menutup diri buat hubungan asmara. Beneran gak nyangka dideketin Mini sebentar langsung kepincut."

"Ya, emang siapa sih yang gak bakal suka sama Mini? Secara Visual dia cakep banget, terus anaknya asyik. Orang bego aja yang gak tertarik sama dia."

"Kak Wonjin bego dong."

"Emang."

"Kak, jangan ngejek pacar aku ya," rajuk Hyeongjun.

Jungmo terkekeh lagi. Hyeongjun seperti biasa selalu menggemaskan. Dia senang mendapat kunjungan Hyeongjun pagi ini. Paling tidak dia mempunyai teman yang peduli pada kondisinya.

"Jun, salah gak sih kalau aku belum mau nyerah?"

"Kak, jangan nyakitin perasaan kakak lebih jauh lagi..."

"Tapi aku masih mau berjuang, Jun. Kamu tau kan keluarga aku bahkan tau kalau aku cuma mau Mini yang jadi pendamping hidupku. Kalau bukan dengan Mini, pastinya aku ntar bakal dijodohin. Selama ini mereka biarin aku, tapi kalau mereka tau Mini nolak aku, aku bakal dinikahkan sama orang asing secepatnya dan aku gak mau itu. Aku mana mungkin nikah sama orang yang gak aku sayang."

Hyeongjun lagi lagi ngasih tatapan sendu.

"Ribet amat ya kak, idup jadi pangeran keluarga Koo. Masih aja dijodohin padahal udah zaman modern."

"Ya gitu."

"Sabar ya, kak."

"Kamu gak mau kasih solusi apa gitu?"

"Maaf kak. Gak punya solusi."

Jungmo cuma bisa merengut denger jawaban Hyeongjun sementara yang lebih muda mulai narik piring di hadapannya mendekat. Ngerasa lapar juga akhirnya.

----------------------------

Hehehehe akhirnya aku putuskan buat melanjutkan book ini

Close | Hwangmini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang