CHAPTER 3 : Always there for you

77 8 0
                                    

"Aahhh" Teriak devline yang melengking, "bruuuk" Ednan menangkap devline yang hampir terjatuh.

"Devline tidak apa-apa? " Wajahnya tampak sangat khawatir "am mm mmmm" Devline tidak mampu berkata-kata sangking kagetnya, "lepaskan aku, aku bisa berdiri sendiri"

"Kenapa kau menangkap ku padahal kau bisa saja membiarkanku terjatuh tadi! " Pura-pura marah

"Taa.. pi aku kan mau menyelamatkan devline, aku tidak mau devline terluka" Jujur.
"Akkh anak ini benar-benar jujur sebenarnya pun aku sangat senang dia menyelamatkan ku, untuk pertama kali dihidupku ada yang khawatir kepadaku aku tak tahu harus apa,  apakah aku membalasnya atau pura-pura tidak pernah diselamatkan oleh nya?" Pikir devline.

"Devline tersenyum sangat manis ya "
Kagum ednan yang terpesona kecantikan devline, devline pun menoleh dan langsung memeluk ednan "devline? Kau kenapa "
"Diamlah biarkan aku memelukmu sebentar"

"Tapi bukan kah ini sangat berlebihan apalagi devline kan tidak menyukaiku kan"

"Memang nya aku tidak boleh memelukmu dan juga kau kan akan menjadi calon suamiku jadi apa salahnya aku memeluk mu? "

"Yah kan kita masih pacaran "

"Lalu? Sehabis pacaran pasti ibu menyuruh ku untuk menikahimu jadi tidak ada bedanya kan, biarkan aku memeluk mu sekali saja"

"Aku tahu devline pasti dalam masalah jadi jangan sembunyikan air mata itu dariku "devline kaget ednan tahu dia menangis, " Ceritakanlah masalah mu aku akan mendengar kan"kata ednan menenangkan devline. 

"Aku teringat ketika aku masih kecil hidupku bahagia bersama ayah, aku tidak pernah dekat dengan ibu karena ibu tidak menyukai ku, aku selalu bersama ayah dan biasanya aku bermain dekat sungai, hari itu seperti biasa aku bermain dengan ayah di tepi sungai tapi mungkin itu hari terakhir aku bersama ayah. Waktu itu aku melihat sesuatu jadi aku mencoba mengambilnya tapi sialnya aku hampir terjatuh ayahku dengan sigap menyelamatkan ku memang aku selamat tapi sepertinya tepian itu licin lalu ayah tergelincir dan masuk ke sungai, sungai itu sangat deras itu membuat ayah tidak bisa bertahan, ayah tenggelam dan baru ditemukan setelah 4 hari setelahnya hal itu membuat ibu sangat marah dan ia menganggap aku pembawa sial maka dari itu ibu selalu marah bahkan menyiksaku tapi itu memang kesalahan ku seandainya saja aku tidak terlahir pasti ayah tidak akan meninggal aku memang pantas hidup sendiri tanpa ada yang peduli padaku karena aku pembawa sial hiks hiks" Tangis devline, ednan mengelus rambut devline "tidak apa orang menganggap devline sebagai pembawa sial tapi bagiku devline adalah malaikat baik hati kok, pasti ayah devline bangga melihat devline yang sekarang yang sudah menjadi pemberani dan kuat"

"Ednan hanya kau yang aku miliki sekarang aku harap kau tidak marah terhadap perlakuanku terhadapmu dari kemarin"

"Ah tidak apa apa dan satu hal lagi aku akan berjanji akan ada bersama devline selamanya ".

Yak yang lagi serius bacanya wkwk
Saya author novel ini mengucapkan terimakasih sudah mau membaca novel urak-urakan ini dan mohon dukungannya dengan vote dan comment ya sampai jumpa di chapter selanjutnya horay "-"

LOVE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang