"Ah tidak apa-apa dan satu hal lagi aku akan berjanji akan ada bersama devline selamanya" Ucap ednan penuh arti.
"Aku menyayangimu ednan aku akan mencoba untuk menerimamu Terima kasih selalu ada untukku walau sebenarnya aku sempat membencimu jika boleh jujur" Kekeh devline
AUTHOR POV
3 hari kemudian dirumah devline'Tok, tok, tok, tok'
"Ya sebentar" Ucap seseorang didalam rumah, orang itu membuka pintu rumah dan betapa kaget nya dia melihat yang datang itu siapa"Maaf tante devline nya ada saya dan bunda ingin membawa devline kerumah saya karena saya ingin devline selalu ada bersama saya" Ucap orang yang mengetuk pintu tadi yang tak lain adalah ednan dan tidak lupa sikapnya yang ceplas-ceplos wajar saja karena dia gangguan mental
"Oh nak ednan ada kok devline nya bawa aja tapi uangnya adakan " Kata seseorang dari dalam rumah yaitu ibu devline
"Ada kok tante didalam mobil sama bunda ambil aja! Saya mau cari devline bye" Ucap ednan dan tampa izin dia masuk kedalam rumah untuk mencari devline
*****
DEVLINE POV"Ednan"
Nama yang indah itu terus terngiang didalam pikiranku apakah aku sudah gila menyusul ednan karena terus memikirkannyaAku berbaring diatas kasur kesayangan ku memainkan jariku sambil berhayal wajah tampan ednan
Ketika kami menikah nanti pasti sangat tampanKyaaa Tuhan tolong aku bagaimana bisa aku terus memikirkannya apakah tidak ada orang lain yang bisa kupikirkan selain dirinya huhuhuhu
Dan tiba tiba saja aku dikagetkan oleh seseorang yang dari tadi menghantuiku ednan siapa lagi
"Ke... kenapa kamu ada disini " Ujarku menahan rasa kaget ku
"Aku? Aku disini mau membawa devline kerumahku dan kita bisa tinggal bersama yey " Sorak ednan yang bersemangat 45 dan aku hanya diam tak menganggapinya
"Kenapa? Apa devline tidak senang? " Tanya ednan dengan wajah sedih karena devline tidak menanggapinya sama sekali
"Tidak aku malah senang karena bisa terlepas dari orang yang tidak menyayangiku sama sekali tapi...... "
"Tapi apa devline? "
"Tapi aku masih berat meninggalkan semua kenanganku bersama ayah"
Aku tidak tahu mengapa rasanya sangat berat meninggalkan semua kenangan yang aku bangun dengan ayah tapi... aku tak ada pilihan, rasa sesak memenuhi dadaku tampa terasa cairan bening keluar dari pelupuk mataku
Aku sedih karena tidak ada lagi sosok kesayanganku
Aku kecewa dengan keputusan bunda
Tapi aku juga bahagia karena kedatangan ednan yang membawa ku pergi dari neraka ini"Tak apa sayang aku mengerti keadaanmu don't cry babe" Ednan menenangkan hatiku yang berkecamuk setelah sekian lama hadir seseorang yang menggantikan ayahku yang memberikan kasih sayang yang aku ingin kan selama ini
Tapi tunggu dulu barusan ednan berkata apa? Sayang?
Astaga apa ini pertanda dunia akan kiamat
Pipiku terasa panas aku yakin sekarang wajahku seperti tomat sekarang yang siap dipanen
"Kau imut sekali " Ujar ednan sambil cengengesan
"Jangan menggodaku! " Jawabku sambil mengerucutkan bibirku agar dia tahu aku kesal
"Tapi aku harus bagaimana kau memang imut dan cantik " Tangannya mengelus lembut rambutku aku merasa sangat senang dengan sikapnya ini seakan aku sangat berharga sekali dimatanya
"Sudah lah kau turun lah duluan aku akan menyusulmu setelah menyiapkan baju-bajuku "
"Tidak devline tidak perlu menyiapkan baju aku dan bunda sudah menyiapkan baju mu dirumah " Ujarnya polos tampa ada tanda-tanda kebohongan dimatanya
"WHAT THE.... " teriakku sangking kagetnya
"Ta.. Tapi... "
"Tidak ada tapi-tapian ayo bunda sudah menunggu" Kata ednan sambil menarik tanganku
Hahhhhh aku hanya bisa pasrah dengan orang stress ini
******
Ednan povAku merasa sangat senang karena devline akhirnya bersama ku dan akan ku pastikan devline akan bahagia juga
Aku sedari tadi didalam mobil tapi tidak ada tanda-tanda devline akan muncul, aku menatap lekat pintu berwarna biru muda itu berharap yang aku tunggu keluar dari dalam rumah
Tadi ketika aku membawa devline kedalam mobil, devline tampak gelisah dan meminta izin ku untuk berpamitan dengan ibu nya
Aku sih gak apa-apa tapi entah sekian lama ia tidak keluar juga dari rumah itu membuatku khawatir
Ketika aku akan keluar sebuah tangan mencengkram pergelangan tanganku dengan erat aku pun menoleh untuk melihat sang empunya tangan itu dan
"Kenapa bunda? " Tanyaku kepada wanita setengah baya yang menjadi ibuku itu
"Ednan kau yakin akan terus merahasiakan itu dari devline? " Tanya bunda kepadaku tapi kenapa bunda menanyakan itu?
"Tentu saja bunda dan aku berharap devline tidak akan tahu itu selama mungkin agar dia tidak meninggalkan aku lagi bunda" Ucapan yang terpendam dalam hatiku tiba-tiba saja keluar dengan mudahnya, dadaku sesak saat memikirkan kenyataan yang sesungguhnya mataku seketika perih dan mulai memburam karena air mata
"Ednan kau kenapa menangis? " Kata seorang wanita berambut coklat itu siapa lagi jika bukan devline
"Aku tidak apa-apa hanya kelilipan"ucapku sembari mengelap kasar wajah ku
" Kau yakin? "Tanya nya khawatir terlihat jelas pada netra coklat itu
" Ya tentu saja, apakah kau sudah pamit dengan ibumu? "Tanyaku mengalihkan topik
" Ya sudah walaupun dia tidak mengidahkanku karena ia hanya fokus pada uangnya saja"jawab devline jengah tapi itu membuatku bahagia
Bukan, bukan karena aku senang devline bertengkar dengan ibunya tapi dengan begitu devline tidak akan pergi dariku dengan alasan ibunya ya bisa dibilang aku egois sih tapi gak apa-apa yang penting devline selalu ada bersamaku itu aja
DAN AKU BERHARAP KITA SELALU BERSAMA SELAMANYA TIADA YANG BISA MEMISAHKAN KITA SAMPAI MAUT YANG MEMISAHKAN KITA AKU BERJANJI, AKU BERJANJI PADAMU DEVLINE, MY PRINCESS.
Thanks for Reading
See you weekend