secangkir lara

194 10 1
                                    

Ketika malam mulai larut tersapu detik yang terus berlanjut,desir angin berhembus melengkapi rasa sepi yang siap menghunus.
  Aku duduk sendiri ditemani sang hampa dalam ruang pekat malam.
Bergegas aku berjalan kedapur dengan kesedihan yang terus melebur dan hati yang terasa hancur.
Perlahan kuseduh secangkir lara yang mengeluarkan aroma aroma duka,Aroma pahit yang tak bisa aku tambahkan sedikit manis akan senyum mu lagi.
Mengapa?? Kamu mudah saja pergi meninggalkan hati yang berharap pada hatimu,Benar saja,,kamu sangat tidak hati-hati saat bermain hati.
Mencintaimu menyakiti diriku sendiri,dan menyakiti diriku adalah kesengaja'an terbodohku yang tau akan disakitimu,tapi tetap saja aku mencintaimu
Kuteguk paksa buih buih pahit yang mau tak mau harus ku nikmati,ingin kubuang ini kenyata'an,ingin kutelan ini meyakitkan
Tragis bukan..
Aku adalah insan ciptaan mahakarya tuhan yang selalu memaksakan keadaan dalam keinginan,aku ingin merubah kenyataan cinta kita yang hanya bisa dikenang agar kembali saling memegang nyatanya aku tak memiliki wewenang.
Harus ku akui,aku benar benar remedial dalam pelajaran melupakan.
Melupakanmu adalah amnesia yang tak bisa menggerogotiku.
Ukiran kenanganmu masih terpahat rapi dalam ruang ingatanku.
Tapi sadisnya,,sang takdir benar benar kejam melakukan tugasnya
Dia menghukumku dengan hukuman perpisahan yang tak sanggup aku rasakan
Hatiku dipatahkan,,inginku dihancurkan,,impianku diberantakan dan harapanku dibungkam
Kejam bukan??
Sebenarnya kamu adalah pelengkap untuk kelengkapanku yang kurang lengkap
Tapi sekarang kelengkapanku tidak lagi lengkap karna kamu tak lagi melengkapi.
Perpisahan memang pahit karna kebiasaanku denganmu tak lagi menjadi rutinitasku,
Kebutuhan untuk berdua denganmu sekarang hanya menggelapkan kalbu.
Tapi sekarang aku harus terbiasa rapuh
Untuk belajar bahwa semuanya tak akan selamanya utuh.
Bahagialah dengan kekasih barumu
Walau melihatmu bahagia Dengannya adalah ketidakrela'an yang harus aku relakan.
Kamu benar benar seperti fajar yang datang tanpa permisi,dan seperti senja yang pergi tanpa pamit.
Dan saat perpisahan telah kita sepakati,akupun juga telah menyepakati diri agar hidup tapi mati,,ya hidup tapi mati
Duduklah kemari walau tidak menetap,setidaknya kita pernah bicara lewat tatap perihal masa depan yang kita anggap bisa kita dekap
Jika memilikimu hanyalah khayalan aku selalu setia bernafas dalam lamunan
Pun sebaliknya,,jika memilikimu adalah harapan,aku akan setia menunggu detik dering waktu yang menopang kita dalam singgasana peresmian.
Namun tak mungkin karna kamu sekarang sudah tertawa lepas karena akan menjadi suami istri dalam ikatan rumah tangga bersama pria yang kau bangga dan kau damba
Berbahagialah
JANUR KUNINGMU YANG MELENGKUNG
HATIKU YANG BERKABUNG

KUMPULAN PUISI PATAH HATI -UNTAIAN LAKRIMASI- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang