10 : Semua Harus Tau

3.8K 335 47
                                    

"PRITT! KARTU KUNING." Suara peluit jadi-jadian berasal dari mulut Fajar.

"Apaan si woi?! Gua salah apaan?" Protes Jonatan sambil narik lengan baju olahraganya.

"Pengen aja gua ngasih lu kartu kuning!"

Anak-anak kelas is-3 sudah pada kumpul di tengah lapangan. Jadwal mereka hari senin abis istirahat pertama itu memang olahraga, cuma ini istirahat belum selesai mereka sudah pada ngumpul di lapangan. Karena bola sudah dikeluarin sama pak Amin, mereka langsung ngegas ganti baju dan main bola.

Dibagi jadi dua grup, tanpa wasit. Jadi, kalau mereka anggep itu pelanggaran, mereka buat sendiri suara 'prit prit prit' macam peluit.

Koridor sekolah ramai sama anak-anak yang pada nongkrong, makan, atau hilir mudik. Anak-anak eksis berkumpul di pinggir lapangan, menambah ramai anak is-3 yang lagi main bola. Cuaca hari ini lagi cerah banget, sinar matahari bersinar keemasan menambah semangat mood anak-anak di hari monster bagi mereka, yaitu hari senin.

Anthony, Kevin sama Marcus lagi duduk-duduk di bangku depan kelas is-4. Rian tidak kelihatan, dia tidak masuk sekolah, harus ikut keluarganya ke luar kota.

Hasil cubitan Juni masih kerasa sakit di lengan Anthony. Sambil ngobrol, tangannya tidak berhenti ngelus lengannya dia sendiri.

"Onik! Onik!"

Anthony senyum terpaksa ke arah lapangan. Abis, itu Jonatan yang tiap nyetak gol manggil-manggil nama Anthony sambil lompat-lompat di tengah lapangan.

"Lu bedua udah kaya orang pacaran bego!" Celos Kevin ngeliat kelakuan Jonatan sama Anthony.

"Gak usah ngegas juga dong." Sewot Anthony. Soalnya dia juga bingung, banget banget. Perasaan, dia masih marah sama Jonatan, terus Jonatan sudah cengangas cengengesan begitu ke dia.

"Yaelah Nik, Kevin napas aja tuh ngegas. Kek babi, ngrok ngrok." Saut Marcus sambil niruin babi bernapas.

"Sial banget dah lu!" Bales Kevin.

"Udah apa lu bedua, gausah berantem. Kasian mereka lu pada omongin," Kata Anthony menengahi.

"Hah? Siapa yang kita omongin?" Tanya Marcus.

"Tuh! Si babi sama anjing. Kasian gua, derajat mereka kan lebih tinggi dibanding kalian." Abis itu Anthony pasrah diunyeng-unyeng sama Kevin dan Marcus.

Pas lagi ngunyeng-ngunyeng Anthony, orang yang ditunggu-tunggu sama Marcus turun juga dari sangkarnya. "Bentar ya, gua ambil daftar anggotanya dulu," Kata Marcus sambil ngeluyur masuk ke kelas.

"Iya, santai aja," Kata orang itu sambil duduk gantiin posisi Marcus.

Anthony langsung kicep. Tangannya reflek ngeremes lengan Kevin sampai temennya itu teriak. "Aduh! Sakit goblok!"

Anthony sudah tidak dengar makian Kevin. Dia cuma bisa dengar suara ketawa rendahnya Victor yang lagi duduk di samping dia.

"Yaelah, bisa mati gua di sini lama-lama. Cabut dah gua," Kata Kevin sambil diri tapi celana seragamnya masih ditahan sama Anthony.

"Jangan kaya anjing dah Pin." Abis ngomong gitu, Anthony langsung nutup mulutnya sendiri, kaget.

"Hahahaha mampus keceplosan!" Kevin dengan laknatnya malah ngetawain Anthony.

[TAMAT] Masih SMA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang