Untuk semesta...
Kami memang tidak sempurna, dengan segala kekurangan yang ada, kami sedang berusaha untuk dapat berguna selayaknya manusia biasa.
Untuk semesta...
Sampaikan salam kami pada mereka, yang bisa leluasa melihat indahnya dunia untuk menghargai pemberian-Nya.
Untuk semesta...
Sampaikan pada mereka di luaran sana untuk lebih mensyukuri nikmat-Nya.
Kami mungkin tidak bisa melihat, namun kami bisa merasa. Walau hanya gelap, setidaknya masih ada hangat di sana. Seperti angin tanpa rupa, namun sangat terasa dinginnya.
Untuk ayah dan bunda...
Maafkan kami yang belum bisa memberi bahagia. Maafkan kami yang hanya memberi luka. Ketahuilah, kami di sini sedang berusaha, walau hanya mampu terselip lewat doa, kami berharap kalian bahagia. Terima kasih telah memberi cinta walau kami tahu bukan ini yang kalian inginkan. Terima kasih telah menerima, walau kami tahu begitu berat yang kalian rasa. Terima kasih telah tersenyum, walau luka senantiasa tertoreh di sana.
Untuk Sang pencipta...
Terima kasih telah mencipta, kami menerima dan kami bahagia. Hanya satu kami minta, jaga mereka yang kami sayangi. Berilah mereka kebahagiaan yang tidak mereka peroleh dari kami. Ayah dan bunda. Semoga selalu Kau lindungi.
Untuk semesta...
Mungkin kami diabaikan, mungkin kami di lupakan, bahkan suara cemooh terkadang memekakkan indra pendengaran, namun kalian harus mengerti, bukan ini yang kami ingin. Sekali lagi kami sedang berusaha, berusaha menerima, dan berusaha diterima.
Untuk semesta dari kami sang tuna netra.
⌛20-08-19⌛
KAMU SEDANG MEMBACA
нєωαя∂
General FictionBukan tentang kisah remaja yang penuh cinta, namun tentang mereka yang melalui masa mudanya dengan keterbatasan yang ada. Since August 20th 2019 Note: Cerita ini berisi kehidupan para anak berkebutuhan khusus (tidak bermaksud menyinggung siapapun) s...